Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Pendidikan

Ajak Masyarakat Majukan Pendidikan di Pelosok Daerah, Ibrahim A Hafid : Kalau Ada Sekolah Tidak Layak Saya akan Datang

154
×

Ajak Masyarakat Majukan Pendidikan di Pelosok Daerah, Ibrahim A Hafid : Kalau Ada Sekolah Tidak Layak Saya akan Datang

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Sulteng dari Fraksi Nasdem, Ibrahim A Hafid. Foto : (Pribadi/Ibrahim A Hafid)

Palu, Zona Sulawesi Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Ibrahim A Hafid menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk ikut andil dalam kemajuan pendidikan di pelosok daerah.

“Oleh karena itu saya menghimbau,mengajak seluruh lapisan masyarakat kalau yang menengah kebawah adalah mendorong anak-anaknya harus sekolah karena tidak ada kata lain sebenarnya harus meningkatkan kecerdasan anak-anak kita karena tanpa sekolah saya kira negri ini akan tidak punya generasi yang cemerlang kedepannya maka pendidikan itu menjadi penting,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (3/5/2023) kemarin.

Ia juga turut menghimbau kepada masyarakat pada golongan tertentu dalam strata sosial masyarakat agar dapat bergotongroyong bersama pemerintah untuk membangun pendidikan yang berkualitas.

“Yang kedua mengajak masyarakat yang menengah keatas bahu membahu untuk bagaimana bisa mendorong membangun bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun pendidikan kita,” ucap Ibrahim A Hafid.

Sebab, bagi politisi Nasdem itu, pendidikan adalah hak dasar seluruh rakyat Indonesia. Maka, ketika hak itu tidak terpenuhi, artinya ada pelanggaran yang dilakukan oleh negara. Yakni hak pemenuhan pemenuhan dasar.

Menurutnya, hak dasar rakyat ini sama seperti hak asasi yang wajiob hukumnya dipenuhi oleh negara.

Bahkan, kata Ibrahim, apabila ada sekolah yang tidak layak lagi, masyarakat perlu memberithunya agar ia dapat melakukan peninjauan langsung di lapangan bersama Dinas Pendidikan Sulteng.

“Saya menghimbau kepada masyarakat kalau ada sekolah tidak layak lagi saya akan datang kesana dan saya akan meminta dengan pemerintah daerah provinsi dan dinas provinsi untuk bisa sama-sama turun ke lapangan melihat dan meninjau sekolah-sekolah yang misalnya tidak layak lagi untuk di gunakan,” ungkapnya.

Dalam pembangunan pendidikan di Sulteng kiranya berlandaskan atas keadilan sosial. Adanya pemerataan di setiap kabupaten maupun kota.

“Setiap upaya-upaya pembangunan harus di latari dengan prinsip keadilan sosial dengan prinsip pemerataan, nah oleh karena itu di daerah pusat kota, di daerah pusat kecamatan, dan desa itu boleh jaya tetapi kapan misalnya ada di daerah yang terpencil masih ada sekolah yang tidak memenuhi syarat, masih ada sekolah yang tidak sama apa yang mereka rasakan itu artinya mereka tidak merasakan keadilan sosial, keadilan bagi semua,” harapnya.

Oleh karena itu, Ibrahim menyatakan dalam menyikapi laporan dari masyarakat tidak ada alasan keterbatasan anggaran untuk melakukan peninjauan di lapangan. Sehingga para steakholder kirannya dapat saling mencari solusi.

“Laporan itu tidak boleh menumpuk atau berhenti pada satu tempat hanya karena kita tidak punya anggaran untuk bisa memfasilitasnya. Tetapi, carilah solusinya bagaimana bisa terfasilitasi.

“Nawaitunya adalah usaha kita dengan harapan-harapan masyarakat, harapan-harapan anak, harapan bangsa, bisa kita dorong sehingga mereka bisa menjadi penyambung generasi selanjutnya kalau tidak, kita akan punya jarak begitu panjang untuk bisa memenuhi kebutuhan sumber daya,” tuturnya.

Baca juga : Ibrahim A Hafid : Harapan Kita Bisa Mendorong Pendidikan Berkualitas