Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA PolitikZONA Sulawesi Tengah

Anwar Hafid Sebut Caleg Demokrat Wajib Kumpul KTP

106
×

Anwar Hafid Sebut Caleg Demokrat Wajib Kumpul KTP

Sebarkan artikel ini
Ketua DPD Demokrat Sulteng, Anwar Hafid, saat diwawancarai awak media di SwissBell Hotel, Kota Palu. Foto : ZonaSulawesi/Miftahul Afdal

Palu, ZonaSulawesi.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Anwar Hafid menyebut Calon Legislatif (Caleg) berasal dari Partai Demokrat yang ikut bekontestasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang, tidak bisa tiba masa dan tiba akal.

“Jadi seorang Caleg ini tidak bisa tiba masa tiba akal,”ucap Anwar Hafid selepas pelantikan DPD Demokrat di SwissBell Hotel, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2021).

Menurut Anggota Komisi II DPR RI itu, semua Caleg yang berasal dari Demokrat harus memiliki persiapan khususnya basis massa.

“Mereka tentu harus punya persiapan, pertama bagaimana dia memiliki basis di masyarakat untuk bisa punya basis di masyarakat itu tidak bisa hanya (sekedar mencalonkan). Kita bisa uji itu orang punya basis di masyarakat, kita bisa uji,”terangnya.

“Apakah dia satu dusun, satu desa atau kelurahan karena setiap orang masing-masing punya basis,”lanjutnya.

Bahkan, Anwar Hafid menyebut, Demokrat mewajibkan bagi para Caleg untuk mengumpulkan Karta Tanda Penduduk (KTP) di basis masyarakatnya.

“Untuk mengetahui basis kita nanti wajibkan mengumpulkan KTP,”sebut politis Demokrat tersebut.

Anwar Hafid juga mengatakan, KTP yang perlu dikumpulkan oleh Caleg sebanyak 200 KTP bahkan lebih. Alasan pengumpulan KTP itu untuk mengetahui jumlah basis masyarakat yang di miliki Caleg dari Demokrat.

“Jadi satu orang calon itu harus minimal 200 (KTP) di tingkat kabupaten, sehingga kita menganggap itulah basisnya dia, kalau 200 kali 2 kan 400 apalagi kalau kali tiga,”jelasnya.

“Itulah syarat-syarat yang yang kita lakukan,”pungkasnya.

Lebih lanjut, kata Anwar Hafid, Caleg tidak hanya sekedar bisa mengumpulkan dan memilki basis di masyarakat. Tapi Demokrat juga perlu memandang bagaimana perlakuan Caleg kepada pendukungnya.

“Kedua bagaimana kemampuan dia memobilisasi kekuatannya itu, contohnya seperti atribut. Apalagi di masa pandemi ini, ada tidak yang dia sudah perbuat untuk masyarakat. Misalnya kalau dia kelebihan rezekinya bagi-bagi sembako,”tandasnya.

(MDL)