Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA DesaZONA Peristiwa

Bayang-bayang Banjir dan Longsor Hantui 5 Rumah Warga di Desa Ogoansam Parimo

189
×

Bayang-bayang Banjir dan Longsor Hantui 5 Rumah Warga di Desa Ogoansam Parimo

Sebarkan artikel ini
Karim saat menunjukan jarak antara bibir sungai dan pondasi rumahnya yang berada di Dusun 5, Desa Ogoansam, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parimo. Foto : DAL/ZonaSulawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Sebanyak 5 rumah dan 1 bangunan Polindes di Desa Ogoansam, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) dalam bayang-bayang banjir dan tanah longsor yang terus menghantui ketika curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur desa tersebut.

Pasalnya, beberapakali banjir bandang yang terjadi di Sungai Palasa mengikis bibir sunggai dan menyisahkan jarak 1 meter antara pondasi rumah salah satu warga di Dusun 5, Desa Ogoansam, Kasim dari bibir sungai itu.

Padahal, kata dia, jauh ebelumnya bibir sunggai dan pondasi rumahnya berjarak 8 meter. Namun, hantaman banjir yang terus-menerus terjadi membuat jarak antara pondasi dan bibir sungai semakin berdekatan.

Hal itu menyebabkan Kasim bersama keluarganya terpaksa mengungsi di rumah saudarnya. Sebab, banjir yang kapan saja datang dapat mengancam rumah bahkan nyawa keluarganya.

“Semenjak dari kejadian banjir bandang ini saya sudah tidak lagi menempati rumah saya. Torang (kami) untuk sementara ini tinggal di rumahnya adik saya. Karena selalu menimbulkan rasa was-was jadi khawatir juga setiap malam tidak bisa tidur, yah baronda lah,” kata lelaki usia 48 tahun itu.

Ayah 3 anak itu bahkan sudah merobohkan bangunan dapurnya karena khawatir ketika bibir sungai tergerus oleh banjir dan terjadi tanah longsor.

Kasim mengatakan, peristiwa itu terjadi sejak awal tahun 2023. Namun, Kasim bersama keluarganya memutuskan untuk mengungsi di rumah kerabat mereka baru sepekan lebih.

Pria yang berprofesi sebagai petani cabai rawit itu juga mengaku pikirannya terus terfokus pada rumahnya.

“Pekerjaan saya bertani menanam rica, penghasilan dari situ. Selama bertani pikiran terganggu karena yang dipikirkan selalu rumah terus,” ucapnya.

Bahkan, Karim memperkirakan apabila sekali lagi terjadi banjir, maka memungkinkan bibir sungai akan longsor dan mengenai pondasi rumahnya.

“Kalau dia banjir besar macam waktu itu, satu kali lagi bisa tembus sampai ke pondasi,” katanya.

Kejadian yang dialami oleh Karim itu telah menyisahkan trauma bersama keluarganya. Sehingga ia berharap akan ada penanganan normalisasi sungai.

“Ini saja normalisasi saja dulu. Biar kami terhindar dari bencana,” tegasnya.

Ia mengaku, beberapa bulan lalu pihak BPBD Kabupaten Parimo bersama Aparat Desa Ogoansam sempat meninjau lokasi itu. Hanya saja, kata Karim, belum ada penyampaian tindaklanjut dari pihak terkait untuk menangani ancaman banjir dan longsor dari BPBD Kabupaten Parimo.

“Sebelumnya sudah ada dari pihak BPBD yang meninjau lokasi ini. Tapi tidak ada keterangan lebih lanjut soal penanganan. Pemerintah desa juga sudah meninjau,” ungkapnya.

Oleh karen itu, Karim mengharapkan pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat memperhatikan kondisi yang dialaminya bersama warga yang berada di Dusun 5 tersebut.

Baca juga : Pemdes Ogoansam Bagikan BLT kepada 30 KPM