Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Parigi Moutong

Begini Pernyataan Dinas PMD Parimo terkait Dugaan Pungutan BLT di Palasa Lambori

66
×

Begini Pernyataan Dinas PMD Parimo terkait Dugaan Pungutan BLT di Palasa Lambori

Sebarkan artikel ini
Kabid Pemdes, Dinas PMD Parimo, Agus Salim, S.Sos. Sumber : KabarSaurus

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Menyahuti adanya dugaan pungutan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Palasa Lambori, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang dilakukan oleh oknum Kepala Dusun (Kadus) yang dikumpulkan Sekretaris Desa (Sekdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Kabupaten Parimo memberikan surat perihal klarifikasi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Palasa Lambori pada Selasa (17/5/2022).

Hal itu berdasarkan surat perihal klarifikasi bernomor 14/100/DPMD/2022 tertanggal 13 Mei 2022 yang ditandatangani Kepala Bidang Pemerintah Desa, Agus Salim, S.Sos.

Dalam keterangan surat bahwa “Menindaklanjuti Laporan Masyarakat dan Laporan Medis, terkait Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2022. Dengan ini mengundang Saudara untuk hadir dalam rangka Klarifikasi terhadap laporan dimaksud,”tulis Dinas PMD.

Dinas PMD Kabupaten Parimo juga meminta agar Kades Palasa Lambori menghadirkan Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kepala Dusun (Kadus) dalam surat perihal klarifikasi tersebut.

Baca juga : Ardin Yang Berkawan dengan Biawak

Agus Salim mengatakan, bahwa Pemdes Palasa Lambori telah memenuhi panggilan tersebut dan memberikan klarifikasi dugaan pemotongan BLT dari KPM dengan besaran yang bervariatif.

“Mereka telah datang memenuhi penanggilan undangan kami terkait klarifikasi dugaan pemotongan uang BLT dari KPM yang bervariatif ada Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu,”kata Agus Salim saat ditemui di kantornya, Selasa (17/5/2022).

Ia mengatakan, Pemdes mengaku tidak melakukan permintaan uang dari KPM. Namun, pihak Pemdes beralasan bahwa hal itu adalah inisiatif dari KPM yang dibuktikan dengan surat pernyataan memberikan uang itu secara ikhlas.

“Mereka menyatakan tidak pernah ada permintaan dari Pemdes. Cuman itu inisiatif spontan dari para KPM dan dibuktikan dengan surat pernyataan bahwa KPM memberikan dengan ikhlas,”ujarnya.

“Sempat tersinggung dari mereka soal pinjaman. Kalau itu bahasa dari KPM, silahkan saja meminjam nanti kami akan mengganti,”sambung Agus Salim.

Ia juga menerangkan, sekaitan operasional Pemdes itu telah melekat di Dana Desa (DD). Namun, Agus Salim belum mengetahui apakah pinjaman itu digunakan untuk operasional atau tidak. Sebab, ia baru mengambil keterangan dari Pemdes Palasa Lambori.

“Tapi yang jelas operasional terkait Pemdes itu melekat operasionalnya itu. Saya tidak paham, apakah yang dimaksud pinjaman itu pengurusan itu saya tidak paham. Karena saya baru mengambil keterangan ini dari pihak Pemdes. Kelompok KPMnya saya belum mendapatkan informasi yang akurat karena perhari ini saya belum ketemu dengan mereka,”sebutnya.

Menurutnya, tekait operasional telah memiliki post anggarannya. Sehingga bagi Agus Salim jika benar Pemdes melakukan permintaan dari KPM, maka tindakan tersebut tidak dibenarkan.

“Sepengetahuan saya operasional semua ada terkait penyelenggaraan pemerintahan desa dan apa yang terjadi hari ini anomali perhari ini saya pikir dasar apapun dan dalih apapun tidak bisa, apalagi kalau itu ada permintaan dari Pemdes kepada KPM,”terangnya.

“Cuman tadi keterangan yang saya ambil, tidak pernah terlontar dari mulut teman-teman Pemdes ada pemotongan itu. Katanya dari informasi yang saya dapat dari mereka. Kenapa hanya kepala dusun saja yang hadir. Bahwa mereka spontanitas menitip saja uang itu kemudian mereka pergi,”lanjut Agus Salim.

Agus Salim berencana akan menemui KPM penerima BLT di Palasa Lambori untuk dimintai keterangan. Kata dia, Pemdes Palasa Lambori juga sudah membawa surat pernyataan yang disertakan tanda tangan dari KPM dan ada juga cap jempol. Dan berkas itu disimpan oleh Dinas PMD Parimo.

“Perhari ini kan baru sebelah kita minta keterangan. Dari Pemdes. Nanti kita minta keterangan daripada KPMnya, tapi teman-teman Pemdes tadi sudah membawa surat pernyataan dari KPM yang mereka tanda tangan bahkan beberapa berbentuk jempol. Ada sama kita sekarang karena saya minta simpan disini,”ucapnya.

Apabila terjadi suatu permasalahan di desa. Maka, kata Agus Salim, pihaknya terlebih dahulu akan memanggil Pemdes bersangkutan untuk memberikan klarifikasi upaya itu sebagai bentuk pembinaan.

“Upaya pembinaan yang saya maksud seperti tadi itu. Bahwa langkah-langkah seperti itu. Ketika ada infomasi seperti itu berarti kami melakukan dulu klarifikasi pemanggilan,”jelasnya.

Dalam waktu dekat juga, Agus Salim akan mendatangi beberapa KPM penerima BLT di Palasa Lambori. Sebab, baginya perlu untuk mendapatkan keterangan dari KPM. Sebab, ia baru mengambil keterangan dari Pemdes Palasa Lambori.

“InshaAllah kalau ada urusan terkait Pilkades ke desa-desa mungkin saya sempatkan mampir ke Palasa Lambori untuk bertemu sampel beberapa KPM. Artinya ini baru sebelah ini. Kan harus berimbang,”tuturnya.

“InshaAllah dalam waktu dekat. Karena ada urusan Pilkades serentak mungkin nanti saya sempatkan pas saya ke utara. Dan saya sempatkan mampir ke KPM untuk tanyakan langsung,”tutup Agus Salim.