Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Kesehatan

Berikut Penyebab Seseorang Tak Bisa Berhenti Berjudi

84
×

Berikut Penyebab Seseorang Tak Bisa Berhenti Berjudi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi tangan seseorang menunjukan salah satu permainan judi online di gawai. Foto : Istimewa

Jakarta, Zona Sulawesi Dokter spesialis kesehatan jiwa lulusan Universitas Indonesia, dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp.KJ(K), MPH, mengatakan penyebab seorang penjudi tak bisa menghentikan keinginan berjudi karena terjadi disregulasi di bagian otak.

Hal itu diungkapkannya saat webinar tentang gangguan jiwa, adalah ventromedial prefrontal cortex (vmPFC) dan orbitofrontal cortex (OFC), pada Kamis, (7/9/2023).

VmPFC terlibat dalam berbagai fungsi sosial, kognitif, dan afektif, sementara OFC bertanggung jawab dalam proses kognitif pengambilan keputusan sehingga dampaknya bukan hanya seseorang tidak bisa menghentikan impuls berjudi tetapi juga mengalami masalah dalam fungsi kognitif lainnnya.

“Dia tidak bisa mengatur waktu, sudah berapa lama tidak tidur, tidak mampu berpikir secara jernih karena fungsi kognitifnya terganggu. Lalu tidak mampu merencanakan sesuatu dengan baik,” ujar dr Adhi.

Lelaki yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia itu mengungkapkan organ otak memiliki sistem reward atau imbalan yang memudahkan orang merasa nyaman dan semangat saat berjudi.

“Reward system yang ada di otak saat seseorang yang menggunakan narkoba, dia akan merasa senang sekali, jalur yang sama dengan pada adiksi perilaku seperti judi,” kata dr Adhi.

Selain itu, saat ini menurut dr Adhi, ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang berjudi, salah satunya kemudahan akses. Dulu, seseorang harus mengunjungi kasino untuk berjudi atau membeli lotre, namun, saat ini dengan kemudahan teknologi, dia hanya perlu mengandalkan gawai.

Ia menambahkan, situasi ekonomi yang menurut sebagian orang sulit, juga dapat menjadi penyebab. Sebagian orang ingin cepat kaya dengan cara instan.

dr Adhi merujuk pengalaman dia dan rekan-rekan sejawatnya saat praktik, menuturkan judi sudah merasuk ke semua kalangan baik menengah atas maupun bawah.

“Memang mulai dari kalangan atas sampai menengah bawah terdampak mengenai ekonomi. Orang ingin cepat kaya dengan cara cepat. Gambling (judi) itu dengan Rp200 ribu taruhannya hanya Rp200,” tutupnya.*

Baca juga : DPN Sulteng Wajibkan Tukang Bangunan Punya BPJS Ketenagakerjaan