Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Sigi

Diduga PLN Beri Bantuan Ternak Buta dan Terjangkit PMK di Sigi

71
×

Diduga PLN Beri Bantuan Ternak Buta dan Terjangkit PMK di Sigi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. FOTO: ISTIMEWA

Sigi, Zona Sulawesi – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat , mengupayakan tenaga listrik sebagai factor pendorong ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Perusahaan plat merah itu senantiasa melakukan penyelarasan tiga aspek dalam penyediaan listrik yaitu pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan.

PLN juga mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Salah satu program CSR PLN yang dikelola oleh pihak ketiga di Sulawesi Tengah adalah bantuan ternak di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Sedikitnya ada 8 warga penerima manfaat yang mendapatkan bantuan ternak berupa kambing pada Oktober 2022, belum lama ini, program yang diduga berasal dari kucuran dana CSR PLN ini disalurkan melalui Yayasan Galang Bersama Kami (YGBK) Sulawesi Tengah.

Sayangnya, dari delapan ekor kambing bantuan PLN, tiga diantaranya bermasalah . Kambing yang diterima warga selain mengalami kebutaan juga diduga kuat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ditemui di dusun Lewonu, Ketua RT IV Dusun 5, Desa Lembantongoa, Jemiran (40) menjelaskan bahwa salah satu warga dalam kelompoknya menerima bantuan kambing yang kondisinya memprihatinkan.

Ternak yang diterima warga tiga diantaranya sakit peradangan mulut akut, bahkan satu ekor telah mati akibat sakit yang belum diketahui penyebabnya.

Sisanya, dua ekor kambing tersebut dalam kondisi buta dan mengalami peradangan akut pada mulutnya. Masyarakat penerima manfaatpun menjadi ketakutan dengan bantuan ternak yang sakit tersebut.

“Dikelompok satu ada tiga kambing yang disalurkan oleh PLN melalui program bantuan ternak yang sakit, satu diantaranya sudah mati, dua lagi buta dan mulutnya berpenyakit,“ jelas Jemiran.

Ditemui terpisah, salah satu warga, Sutikno penerima manfaat bercerita sekaitan kondisi ternak bantuan PLN yang sakit-sakitan tersebut.

Ia mengatakan, bantuan kambing yang diterimanya sebelum mati mengalami sakit dan lesu.

“Kambing bantuan itu sebelumnya lemas dan lesu pak,eh akhirnya mati dan saya kubur,“ akunya.

Bahkan, Sutikno mengaku sempat mengalami demam karena pernah mengendong kambing bantuannya itu.

“Saya sempat demam pak usai mengambil kambing itu, karena saya sempat gendong waktu ngambilnya,“ ungkap Sutikno, salah seorang warga penerima manfaat kepada wartawan, Minggu (13/10/2022).

Masih menurut Sutikno, dirinya dilema menerima bantuan PLN itu dikarenakan kondisinya yang buta dan mulut yang mengalami peradangan.

“Saya jika boleh kembalikan ternak ini, diambil sajalah pak daripada jadi musibah buat keluarga kami,“ ujarnya lirih.

Salah seorang warga yang enggan dimediakan namanya juga turut mengantar wartawan melihat seekor kambing yang bernasib sama dengan kambing bantuan diterima Sutikno. Kondisi ternaknya juga buta permanen dengan mulut yang mengalami peradangan akut.

“Ini jatah pak ustad, kondisinya buta matanya dan mulutnya melepuh kayak gini, kami takut jangan jangan kena penyakit mulut dan kuku itu,“ jelasnya sembari menolak dipublikasikan namanya.

Dari data yang dihimpun dilapangan, PLN memberikan bantuan berupa Ternak Kambing beserta panyediaan pakan ternak kepada warga di Dusun Lewonu Desa Lembantongoa.

Dihubungi terpisah, Kepala Unit Pelayanan Transmisi (UPT) area Palu , Karman membenarkan jika CSR PLN disekitar Sutet dikelola oleh salah satu unit di organisasinya.

“Kalau CSR dikelola oleh salah satu bagian diorganisasi kami pak nanti kami kirimkan nomor kontaknya An, Andi Samallangi , Manager Bagian Keuangan dan Umum PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Palu “ tulis Karman saat dihubungi Via WhastApp.

Sementara itu, Andi Samallagi saat dihubungi terkesan irit bicara. Ketika dimintai pendapat terkait bantuan ternak di desa Lembantongoa dirinya meminta wartawan menunda wawancara dengan alasan banyak kesibukan.

“Sbntr dilanjut pak, senin pagi kami ada kesibukan lain dulu “ tulisnya melalui pesan singkat di nomer WhastApp 081355952***.

Dilansir dari Kompas.com, Berikut ciri PMK pada hewan kambing, domba, sapi, dan kerbau PMK pada kambing dan domba terkena PMK Gejala PMK bisa dilihat secara langsung apabila hewan ternak terinfeksi virus penyebab PMK. Berikut ciri dan gejala PMK pada kambing dan domba: Lesi atau lepuh pada sekitar gusi, lidah, rongga mulut, dan bibir Keluar air liur berlebihan (hipersalivasi), kematian pada hewan muda lesi kurang terlihat atau lesi pada kaki tidak terlihat.

Sementara untuk sapi atau kerbau, gejala PMK yang bisa diamati cenderung lebih banyak.

Beberapa di antaranya:

– Demam sampai 41° c dan menggigil

– Tidak nafsu makan , Penurunan produksi susu drastis (sapi perah) untuk 2-3 hari

– Keluar air liur berlebihan bahkan menyisakan tetesan busa di lantai kandang

– Air liur atau saliva terlihat menggantung

– Hewan terlihat lemas

– Kuku terluka dan lepas

– Menggeretakkan gigi, menggosokkan mulut, dan suka menendangkan kaki

– Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah

– Penurunan produksi susu permanen

– Mengalami kematian pada hewan muda

– Kehilangan berat badan permanen.*