Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Desa

Ini Klarifikasi Kades Palasa Tengah

1997
×

Ini Klarifikasi Kades Palasa Tengah

Sebarkan artikel ini
Tampak depan Kantor Desa Palasa Tengah. Foto : ZonaSulawesiid.

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Kepala Desa (Kades) Palasa Tengah, Asalin Andiana memberikan klarifkasi terkait dugaan perbuatan tindakan asusila terhadap stafnya yang di laporkan oleh sejumlah masyarakat.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui di kediamannya, Desa Palasa Tengah, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (8/6/2024).

Asalin membantah tudingan yang di sematkan kepada dirinya. Bahkan menjadi konsumsi public sebagian masyarakat yang tersebar tanpa kejelasan sumber informasi dan tidak memuat berupa bukti valid serta kesaksian yang dapat di pertanggungjawabkan.

Sehingga, Asalin menceritakan kejadian sebenarnya issu yang berkembang di telinga masyarakat selama ini.

Saat itu, usai mengantarkan anaknya ke sekolah SMP. Asalin mengaku pergi ke warung tepat samping Kantor Desa Palasa, untuk sarapan nasi kuning. Karena cukup banyak pembeli di warung itu, maka Asalin membawa makanannya ke kantor Desa Palasa Tengah, ia pun makan di meja administrasi.

“Saya ceritakan kronologisnya pada saat itu pagi saya selesai mengantar anak saya ke sekolah SMP Negeri 1 Palasa. Setelah itu saya singgah di warung untuk sarapan. Karena warung itu juga berada di samping kantor desa secara kebetulan pada saat itu banyak pembeli. Kemudian nasi kuning saya bawa ke kantor makan di meja administrasi,” ucapnya.

Sebelum masuk ke dalam kantor desa, Asalin melihat pintu kantor  desa terbuka dan kendaraan roda dua milik stafnya berada di halaman kantor desa. Setelah itu, kata Asalin, nampak stafnya sedang menyampu karena tepat hari kejadian itu merupakan piket stafnya tersebut.

“Nah ternyata ada staf yang sedang menyapu ruangan. Tapi dia ada di ruangan belakang. Kebetulan hari itu jadwal piketnya,” ujar Asalin.

Setelah beberapa sendok nasi masuk ke mulut, Asalin sengaja tidak membawa air dari warung sebelah, karena ia mengira di dapur kantor desa terdapat gelas. Sayangnya, menurutnya, hanya tersedia air di dalam gallon, sedangkan gelas tidak ada sama sekali karena baru saja akan di cuci oleh stafnya tersebut.

“Setelah beberap sendok saya makan, saya memang tidak bawah air dari warung, karena saya pikir juga di kantor ada air minum, ada ruang dapur. Ternyata gelas baru mau di cuci oleh staf saya,” tutur Asalin.

Sehingga, Asalin menanyakan gelas kepada stafnya yang lebih dulu berada di ruangan untuk melaksanakan tugasnya.  Kemudian, suami dari stafnya itu masuk ke dalam kantor. Sontak saja dengan nada keras ia bertanya apa yang dilakukan oleh Asalin dan stafnya. Oleh karena itu, Asalin menjawab sebagaimana yang terlihat bahwa ia sedang sarapan dan staf menyapu di Balai Pertemuan.

“Saya pergi sendiri ke dapur, ada air cuman  tidak ada gelas. Jadi saya tanya mana semua gelas, staf saya itu tepat berdiri di depan pintu samping balai pertemuan sebelum menjawab suaminya datang. Terus suaminya dengan nada keras bertanya, ba apa kamu disni, jadi saya jawab seperti yang terlihat saya sedang sarapan dan istrinya lanjut menyapu” katanya.

Padahal, Asalin sudah mencoba menenangkan suami dari stafnya itu dan ingin menjelaskan kesalapahaman yang terjadi. Akan tetapi, karena tersulut emosi, suami stafnya itu sempat mendorong Asalin dan tak lama setelah itu suami stafnya langsung pergi meninggalkan kantor desa.

“Jadi saya bilang baduduk dulu. Suaminya masih marah-marah dengan nada keras bahkan saya sempat di dorong. Saya mau ajak baduduk dia tidak mau. Sambil marah-marah dia langsung keluar,” bebernya.

Akibatnya, persoalan ini sampai harus dilakukan mediasi, baik di tingkat desa maupun kecamatan. Seluruh tahapan mediasi itu telah di ikuti Asalin dan berakhir dengan ketidak benaran atas issu yang berkembang dari mulut ke mulut.

Asalin juga turut menanggapi sekaitan petisi yang dibuat oleh sekelompok masyarakat Desa Palasa Tengah yang menuding dirinya melakukan mesum. Dengan tegas dirinya tidak membenarkan hal itu. Ia mengaku peristiwa sesungguhnya sebagaimana yang diceritakannya.

“Terkait dengan petisi yang dilayangkan oleh sejumlah masyarakat tertentu. Bahwa saya disampaikan seakan-akan melakukan satu dugaan tindakan asusila. Apa yang mereka sampaikan itu sebenarnya tidak benar. Karena kronologis yang saya alami sendiri tidak seperti yanh di issukan itu,” tandasnya.

Baca juga : Camat Palasa Bersama Komisi 1 DPRD Parigi Moutong Terima Aduan Masyarakat