PARIMO, ZonaSulawesi.id – Seorang pelaku usaha di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) berinisial NV mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh salah satu pejabat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buluye Napoa’e Moutong berinisial DN. NV mengalami kerugian hingga Rp156.050.000 setelah mengikuti ajakan kerja sama pelayanan makanan pasien di rumah sakit tersebut.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: 94/XII/2025/SPKT/Res Parimo/Polda Sulteng, kasus ini bermula pada April 2025. Saat itu, terlapor DN menawarkan kerja sama kepada korban untuk menjadi pihak ketiga penyedia konsumsi pasien di RSUD Moutong. Karena merasa percaya, korban menyetujui tawaran tersebut.
Pada 3 Mei 2025, terlapor DN kembali menghubungi korban dan meminta agar ia mengirim uang sebesar Rp7.000.000 untuk kebutuhan makan dan minum pasien. Korban kemudian mentransfer uang tersebut melalui BRIMO ke rekening Bank BRI.
Tidak berhenti sampai di situ, pada Juni 2025 terlapor kembali meminta dana tambahan sebesar Rp7.900.000. Permintaan serupa terus berlanjut hingga korban mengaku telah melakukan 24 kali transfer ke rekening Bank BRI dan 4 kali transfer ke rekening Bank Sulteng, seluruhnya sesuai arahan DN
Secara total, korban tercatat melakukan 28 kali transaksi dengan nilai kerugian mencapai Rp156.050.000.
Korban mulai curiga setelah tidak kunjung menerima realisasi kerja sama maupun bukti penggunaan dana yang telah disetorkan. Merasa dirugikan, ia kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
“Saya sudah melapor ke Polres lengkap dengan barang buktinya,” ungkap NV, Kamis (11/12/25).
“Bahkan saya juga sudah dimintai keterangan oleh polisi,” tambahnya.
Sementara itu, pihak RSUD Moutong mengaku telah mengetahui informasi terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh salah satu pejabatnya.
“Karena ini sudah dilaporkan oleh Ibu Novi ke kantor polisi, kita menunggu saja hasilnya, Pak,” tulis Plt Direktur RSUD Buluyu Napoa’e, Kurniati Masulili, melalui pesan WhatsApp.