Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Kota PaluZONA PendidikanZONA Sulawesi Tengah

Jelang PTMT di Kota Palu, Omset Penjual Baju Seragam Sekolah Naik

136
×

Jelang PTMT di Kota Palu, Omset Penjual Baju Seragam Sekolah Naik

Sebarkan artikel ini
Munawir (29) penjual baju seragam sekolah di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Foto : Zonasulawesi

Palu, Zonasulawesi.id – Jelang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), omset penjual baju seragam sekolah meningkat setelah seelumnya sempat menurun drastis kasus Covid-19 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan digelar di Kota Palu, Sulawesi tengah. Tidak hanya siswa yang antusias menyambut pembelajaran tatap muka, tetapi pedagang baju seragam sekolah juga sangat antusias.

Munawir (29) penjual baju seragam sekolah mengatakan, pendapatan melonjak drastis dalam sepekan terakhir, setelah Kota Palu dinyatakan PPKM turun ke level 3.

“Setelah ada imbauan pemerintah itu terkait PPKM Kota Palu turun ke level 3, omset penjual itu sudah mulai melonjak walaupun kemarin sempat turun drastis ketika pembelajaran online karena yang banyak dibeli itu hanya atasanya saja untuk keperluan pembelajaran online,”ucap Munawir saat ditemui zonasulawesi, Munawir (29) penjual baju seragam sekolahRabu (6/10/2021).

Munawir menjelaskan, apalagi sekarang itu Kota Palu sudah turun lagi ke PPKM level 2 jadi omset yang didapatkan perhari itu lumayan banyak

“Biasanya dalam sehari itu kita bisa dapatkan 5-10 juta, tidak seperti waktu PPKM level 4, untung-untung kita bisa dapat 2 atau 3 juta,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan setelah dinyatakan PPKM Kota Palu turun ke level 3, dia pun sangat kewalahan melayani pembeli.

“Saya sangat bersyukur sampai-sampai tokonya saya itu saya buka dua-dua lantaran banyaknya pembeli,”ujarnya.

Munawir  menyebut, seragam sekolah yang ia jual itu seragam SD, SMP, SMA, dan baju Kopri. “Tetapi yang lebih banyak orang beli itu biasanya baju seragam sekolah untuk anak SD, kalau baju Kopri belum ada yang beli,” katanya.

Dia berharap agar tidak ada lagi PPKM karena itu sangat berdampak dengan omset penjualan.

“Semoga tidak ada lagi PPKM karena kita kan juga bayar karyawan, apalagi gaji karyawan itu tetap biar penjualanya kita menurun,” harapnya.

(MDL)