Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Nasional

Lewat Sapa Desa Kemendesa PDTT Berkomunikasi Langsung dengan Kades

365
×

Lewat Sapa Desa Kemendesa PDTT Berkomunikasi Langsung dengan Kades

Sebarkan artikel ini
Advisor Mendes PDTT, Ahmad Faidi. Foto : Tangkapan layar Youtube

Jakarta, Zona Sulawesi – Melalui Sapa Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa (Kades) dan aparat desa di seluruh Indonesia.

Sapa Desa merupakaan inisiatif dari Kemendesa PDTT untuk dapat berkomunikasi langsung dengan Kades, pengelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes), Tokoh Desa, dan Warga Desa. Sapa Desa sendiri dibentuk pertama kali berdasarkan keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 687/HK.02/X/2020 dengan keyakinan bahwa melayani desa secara langsung akan menghasilkan lompatan kemajuan desa, peningkatan, dan efektivitas pembangunan.

“Sapa Desa lahir dari buah pemikiran bahwa pemimpin harus dekat dengan rakyatnya, dan pemimpin harus melayani rakyatnya,”kata Advisor Menteri Desa PDTT, Ahmad Faidi, dalam webinar BPI secara virtual, Senin (20/6/2022).

Harapannya, melalui Sapa Desa bisa mencapai lompatan kemajuan desa melalui peningkatan efektivitas kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

“Jadi apa yang dating dari des aitu bukan sekedar noice tapi voice. Bukan sekedar omongan dari desa kemudian di catat oleh Tim Sapa Desa, setelah di catat sudah. Tapi ini benar-benar voice setelah di catat kemudian ditindaklanjuti unit kerja terkait,”ujar Faidi.

Ia mengungkapkan, Sapa Desa adalah keinginan dari Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar untuk lebih dekat dengan desa. Karena Menteri Desa PDTT juga tumbuh besar di desa sehingga sudah melekat di dirinya.

“Ini beliau ingin lebih dekat lagi, tentu untuk merasakan apa yang dirasakan oleh warga desa dan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan warga desa,”ungkapnya.

Baca juga : Masyarakat Suku Lauje di Desa Ulatan Laksanakan Masoro

Sebelumnya, kata dia, karena terkendala situasi Pandemi Covid-19, Menteri Desa PDTT telah melakukan Sapa Desa secara virtual.

“Ada 74.960 desa. Tentu kegiatan Sapa Desa yang dilakukan Gus Salim tidak mencakup semua desa, bukan karena banyak, namun beberapa desa tidak didukung oleh, masih daerah yang tidak terjangkau internet,”jelasnya.

Menurutnya, Sapa Desa memastikan bahwa perangkat desa dan tenaga pendamping professional , baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi memahami dengan benar kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendesa PDTT.

Cara berkomunikasi Sapa Desa melalui Tim Sapa Desa yang akan menelpon langsung atau lewat aplikasi Whatsapp. Bahkan dibeberapa kesempatan Sapa Desa juga dilaksanakan langsung di desa.

Bahkan, adapula Kades yang tidak langsung percaya jika dihubungi Tim Sapa Desa dari Kemendesa PDTT, karena maraknya peneipuan, sehingga tidak sedikit Kades yang kurang percaya jika dirinya dihubungi Tima Sapa Desa. Namun hal itu dapat dimaklumi Faidi.

“Ada banyak kepala desa langsung percaya ada orang yang menghubungi kepala desa dan mengaku dari Kementerian Desa dari Tim Sapa Desa. Itu bisa dimaklumi,”ucapnya.

Berdasarkan catatan dari Kemendesq PDTT dari 74.960 desa yang telah dihubungi sebanyak 32.035 desa dan yang berhasil dihubungi sebanyak 11.300 desa. Sedangkan yang tidak berhasil dihubungi sebesar 20.735 desa.