Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Poso

Petani Pesisir Danau Poso Aksi Mogok Makan dan Cor Kaki Tuntut Ganti Rugi dari PT Poso Energy

80
×

Petani Pesisir Danau Poso Aksi Mogok Makan dan Cor Kaki Tuntut Ganti Rugi dari PT Poso Energy

Sebarkan artikel ini
Aksi mogok makan dan cor kaki yang dilakukan petani pesisi danau Poso di depan Kantor Gubernur Sulteng. Foto : Zona Sulawesi

Palu, Zona Sulawesi – Petani pesisir danau poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tergabung darii sejumlah petani dan mahasiswa melakukan demonstrasi dengan membawa tuntutan ganti rugi PT.Poso Energy, di depan kantor Gubernur Sulteng, Senin (24/5/2022).

Kordinator Lapangan (Korlap), Beto mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian aksi beberapa tahun silam. Bahkan dalam salah satu kesempatan, kata dia, Gubernur Sulteng, Rusdi Masturah berjanji akan mempertemukan petani pesisir danau poso dengan Direktur Utama PT. Poso Energy, Ahmada Kalla di Jakarta.

“Demonstrasi terhitung sejak dua tahun kemarin itu ada 6 sampai 7 kali aksi. Respon terakhir,kita di janjikan pak gubernur bertemu langsung dengan Ahmad Kalla di Jakarta. Namun, konfirmasinya kemarin pak gubernur dalam keadaan sakit kemarin waktu di Jakarta,”jelasnya saat ditemui disela-sela demonstrasi berlangsung.

Ia juga mengungkapkan, saat ini dari pihak perusahaan PT. Poso Energy baru sampai pada tahap penawaran ganti rugi. Sayangya, menurut Beto penawaran yang diberikan PT. Poso Energy diluar kewajaran.

“Sampai hari ini komunikasinya itu. Sampai di penawaran ganti rugi,namun. Tawaran yang di tawarkan PT. Poso Energy sangat tidak masuk akal dan sangat tidak manusiawi. Sebab yang ditawarkan 15 kilo perarea. Nah, petani meminta 30 kilo lebih untuk perareanya,hitungannya tiap kali panen,”tegasnya.

“Sampai hari ini belum ada yang di berikan dari pihak perusahaan sejak 2020. Permintaan masyarakat soal ganti rugi ini harus segera di selesaikan,”sambung Beto.

Sebagai bentuk untuk menuntut ganti rugi dari PT. Poso Energy masyrakat pesisir danau poso melakukan aksi mogok makan dan cor kaki.

Baca juga : Siswa SD di Palasa Sambut Kedatangan Tim Penyusun NA dan RUU DOB Tomini Raya

Sementara itu saat di menemui masa aksi, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan Antar Lembaga Dan Hak Asasi Manusia (HAM) Ridha Saleh mengakatan, bahwa pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengaku telah melakukan mediasi dengan petani danau poso dengan perwakilan PT. Poso Energy terkait tuntutan ganti rugi atas lahan sawah dan kebun yang terendam akibat bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Proses mediasi pertama sudah ada kepastian dari PT. Poso Energy untuk memberikan kompensasi,”ucap Ridha Saleh dihadapan massa aksi.

Selain itu, Korlap kembali menjelaskan bahwa masyarakat pesisir danau poso yang terdampak itu ada 83 KK yang terletak di 6 desa.

“Kalau yang di kawal kawan-kawan ini sudah ada 83 Kk. Di wilayah meko,saojo,buyung pandoli. Ada enam wilayah di bagian pesisir danau poso yang memang terkena dampak,”terangnya.

Beto juga menegaskan, aksi mogok makan dan cor kaki ini tidak ada keterpaksaan melainkan lahir dari hati nurani petani yang berada di pesisir danau poso.

“Ini bukan paksaan kawan-kawan aktivis untuk mereka melakukan cor kaki. Tapi ini memang gerakan hati nurani mereka yang memang,mereka sudah kehilangan cara lain untuk meminta pertanggung jawaban dari PT. Poso Energy,”tutupnya.