Jakarta, Zona Sulawesi – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa pihaknya melakukan kolaborasi dengan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengakselerasi pelayanan secara digital. Upaya tersebut merupakan arahan dari Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan transformasi pada sektor pelayanan publik.
“Bapak Presiden RI arahannya adalah digitalisasi pelayanan publik, karena kalau digital pasti lebih cepat, lebih murah, transparan dan ujungnya adalah akuntabilitas,” ujarnya saat melakukan audiensi dengan Bank Mandiri, di Kantor Kementerian PANRB, Kamis (5/1/2022).
Ia mengatakan, bahwa salah satu ekspektasi presiden merupakan terwujudnya Mal Pelayanan Publik (MPP) digital. Olehnya, kata Azwar Anas Azwar Anas hal tersebut menjadi prioritas Kementerian PANRB, dengan memastikan digital structure, culture, dan kompetensi dilakukan akselerasi sehingga semua urusan dapat dilakukan dalam satu genggaman.
Mantan Bupati Banyuwangi itu, menyampaikan jika kolaborasi dengan BUMN diperlukan mengingat kemampuan serta teknologi yang dimiliki sangat baik, sehingga pemerintah dapat mengimplementasikan untuk kepentingan publik.
Menurutnya, dengan penerapan digitalisasi seperti yang dilakukan Bank Mandiri, maka masyarakat memiliki pilihan untuk datang langsung ke pusat layanan yakni (MPP) atau melalui MPP Digital yang akan dibangun.
“Setidaknya terdapat tiga fokus pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan elektronik, pelayanan mandiri, dan pelayanan bergerak. Pelayanan bergerak diperuntukkan bagi masyarakat yang belum tersentuh dengan digitalisasi, selain itu juga dapat bergerak lincah kemanapun hingga ke pasar tradisional,” terangnya.
Sementara itu Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya menyambut baik dan mendukung rencana Kementerian PANRB dalam menindaklanjuti arahan presiden untuk akselerasi pelayanan digital. Bank Mandiri telah meluncurkan super app yang diberi nama Livin’, dimana semua transaksi perbankan bisa dilakukan hanya dalam satu genggaman.
“Layanan secara fisik bisa datang ke cabang, kita buat sekarang Smart Branch yang didukung digital. Sehingga jika datang ke Smart Branch Mandiri sebelumnya karyawan 21 orang begitu menjadi Smart Branch hanya 7 orang, lebih banyak dilayani dengan teknologi atau mesin,” paparnya.
Lebih lanjut, Junaidi menjelaskan, hal yang dibangun di Bank Mandiri relevan dengan pembentukan MPP Digital. Kendati demikian tetap diperlukan layanan fisik untuk mendorong sosialisasi adanya super app yang bisa digunakan dimanapun dan kapanpun.
“Untuk pelayanan bergerak dapat dibangun seperti Mandiri Mobile untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok,” punglasnya.*
Baca juga : Resmi Dilantik, Ketua DPRD Parimo Beri Ucapan Selamat kepada Iman Aiman PAW Sugeng Salilama