Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Desa

P2KD Bambasiang Target 90 Persen Pemilih Pilkades Datang di TPS

77
×

P2KD Bambasiang Target 90 Persen Pemilih Pilkades Datang di TPS

Sebarkan artikel ini
P2KD Bambasiang saat menyiapkan atribut Pilkades. Foto : Istimewa

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Bambasiang, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menargetkan 90 persen pemilih datang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada Sabtu (26/8/2023) mendatang.

“Dari jumlah pemilih yang ada target kami kalau bisa 90 persen wajib pilih bisa hadir di TPS pada hari H untuk menggunakan hak pilihnya,” ucap Sekretaris P2KD Bambasiang, Stevanus Praing kepada ZonaSulawesiid, Selasa (22/8/2023).

Diketahui dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Bambasiang terdapat 5 TPS. TPS 1 bertempat di Dusun Dongkalan sebanyak 245 pemilih, kemudian TPS 2 sebesar 419 pemilih. Selanjutnya, TPS 3 di Labani terdapat 364 pemilih.

Sementara di Dusun Ogotop sejumlah 237 pemilih dan terakhir di Bololi sebanyak 296 pemilih, maka keseluruhan jumlah pemilih dalam Pilkades Bambasiang sebesar 1.561 pemilih. Maka target yang dicapai oleh P2KD, kata Stavanus, sebanyak 1.404 pemilih.

Ia mengaku untuk mencapai target itu, pihaknya terus melakukan sosialisai di pesta pernikahan, tahlilan, maupun di tempat ibadah. Selain itu, P2KD juga ikut melibatkan lembaga desa seperti BPD Bambasiang.

“Untuk mencapai target tersebut maka kami sosialisasikan di tempat-tempat pesta seperti pesta kawin, acara tahlilan, ibadah penghiburan kalau ada orang meninggal bahkan kami libatkan lembaga-lembaga yang ada di desa seperti BPD yang sekaligus sebagai pengawas dalam Pilkades ini, kepala-kepala dusun serta tokoh masyarakat lainnya,” terangnya.

Sementara itu, bagi tokoh agama menyampaikan himbauan untuk hadir dalam bilik suara jelang Pilkades.

“Seperti tokoh agama agar mereka umumkan di masjid dan di gereja, apabila sudah selesai beribadah agar masyarakat desa bambasiang datang menggunakan hak pilih atau memberikan suaranya pada 26 Agustus 2023 nanti,” jelasnya.

Stevan mengaku kurangnya kesadaran politik masyarakat menjadi tantangan bagi P2KD untuk menghadirkan pemilih di masing-masing TPS.

“Hal yang paling sulit adalah kurangnya kemauan masyarakat untuk datang di TPS dengan alasan tidak ada gunanya ikut memilih kades toh nanti kalau sudah jadi kades tidak di kasih bantuannya juga,” tuturnya.

Baca juga : PLT Kades Bambasiang Harapkan Pilkades Berjalan dengan Lancar