Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Desa

Pemdes Bambasiang Lakukan Rembuk Stunting untuk Menjaring Usulan dari Kader Posyandu dan Kesehatan

136
×

Pemdes Bambasiang Lakukan Rembuk Stunting untuk Menjaring Usulan dari Kader Posyandu dan Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Kades Bambasiang, Daud Togao (kedua dari kiri) saat menyampaikan sambutannya dalam rembuk stunting di Balai Pertemuan Desa Bambasiang, Kecamatan Palasa, kabupaten Parigi Moutong. Foto : DAL/ZonaSulawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Pemerintah Desa (Pemdes) Bambasiang, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melaksanakan rembuk stunting bertempat di Balai Pertemuan Desa Bambasiang, Rabu (12/7/2023).

Hadir dalam pertemuan itu yakni Camat Palasa, Hi Azhar, Sekcam Palasa, Atlantik, Kordinator BKKBN Kecamatan Palasa, Dewi Rahayu, Kepala Desa (Kades) Bambasiang, Daud Togao, Perwakilan Puskesma Palasa, Ketua BPD Bambasiang, Pendamping Lokal Desa (PLD) Bambasiang, Ina Mutmaina dan para kader kesehatan serta kader psoyandu.

Dalam kesempatan itu, Kades Bambasiang, Daud Togao mengatakan, Desa Bambasiang masuk dalam locus stunting secara nasional berdasarkan kondisi ekonomi masyarakat. Di Desa Bambasiang juga terdapat 1 anak yang terindikasi stunting.

Ia mengatakan, kiranya hasil dari pertemuan rembuk stunting dapat di sosialisasikan kepada masyarakat. Bahkan, Daud meminta agar seluruh kader posyandu dan kader kesehatan memberikan usulan untuk penunjang pelaksanaan pencegahan stunting di Desa Bambasiang.

Sebelumnya, Pemdes Bambasiang telah melakukan upaya penanganan stunting melalui kader posyandu dan kader kesehatan dengan berbagai program dan pengadaan alat kesehatan maupun makanan tambahan. Hanya saja, kata Daud, hal itu belum cukup memadai sehingga perlunya usulan dari kader posyandu dan kader kesehatan dengan harapan dapat mengoptimalkan penanganan stunting.

“Bambasiang locus termasuk stunting. Jadi penanganan stunting sudah diupayakan juga. Mungkin upaya dan pengadaan masih kurang sehingga perlu ditambah lagi khususnya usulan dari kader kesehatan dan posyandu,” ujarnya.

Sebab, bagi Daud, penanganan stunting sangat penting. Apalagi pencegahan stunting masuk sebagai program nasional. Olehnya itu, diperlukan keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama menangani stunting di Desa Bambasiang.

“Stunting ini begitu sangat penting untuk kita melakukan pencegahan karena sangat penting untuk di tanggulangi. Kita ketahui bahwa stunting ini adalah program nasional,” ujarnya.

Camat Palasa, Hi Azhar mengungkapkan rembuk stunting adalah awal dari rangkaian Musrembang di tingkat kecamatan. Hasil dari rembuk stunting akan di bawah ke Musrembang tersebut.

“Ini adalah rangkaian awal untuk Musrembang. Khusus hari ini kita cetuskan apa yang menjadi program desa dalam pencegahan stunting di Desa Bambasiang,” ucapnya.

Namun, perlu dipahami, kata Hi Azhar setiap usulan kiranya berangkat dari permasalahan penanganan stunting bukan dari keinginan. Dengan begitu, akan menghasilkan solusi.

“Usulan harus berpijak dari persoalan dan permasalahan. Ini usulan bukan kepentingan tapi untuk kebutuhan masyarakat berangkat dari data,” jelasnya.

Sementata itu, Kordinator BKKBN Kecamatan Palasa, Dewi Rahayu menerangkan, prioritas BKKBN tidak hanya terhadap pencegahan maupun penanganan anak stuntig dan ibu hamil, tetapi juga kepada remaja dan calon pengantin.

“Prioritas kami pendampingan calon pengantin,” tuturnya.

Sebab, saat ini, kepada calon pengantin diwajibkan untuk mendaftar di Elsimil sebelum melangsungkan pernikahan.

“Stunting bukan hanya di prioritaskan kepada ihu hamil dan anak pasca 2 bulan tapi juga kepada remaja,” ungkapnya.

Tidak kalah pentingnya, Dewi menyebut adalah kegiatan penyuluhan 1000 HPK kepada ibu hamil, orang tua yang memiliki balita dan remaja. Apalagi Desa Bambasiang masuk dalam locus stunting.

Oleh karena itu, Dewi menambahkan, pemberdayaan terhadap kader posyandu dan kader kesehatan perlu ditingkatkan. Karena kader posyandu dan kader kesehatan merupakan garda terdepan dalam pencegahan stunting.

“Karena kita memberdayakan manusianya maka kami perlu mengoptimalkan kadernya,” ujarnya.

Dewi juga memaparkan berbagai usulan dari kader posyandu dan ksehatan berupa pembinaan kader kesehatan, makanan tambahan 4 kali dalam sebulan untuk anak terindikasi stunting dan rentan stunting, perlengkapan posyandu, serta obat-obatan untuk balita dan ibu hamil.

Baca juga : Jembatan Gantung di Desa Bambasiang Parimo Nyaris Putus Akibat Banjir