Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Kota PaluZONA Sulawesi Tengah

Pemuda Kabupaten Parimo Akan Lakukan Konsolidasi, Apa Tujuannya?

205
×

Pemuda Kabupaten Parimo Akan Lakukan Konsolidasi, Apa Tujuannya?

Sebarkan artikel ini
Pamflet pertemuan pemuda dan mahasiswa Kabupaten Parigi Moutong. Foto : Istimewa

Palu, Zona Sulawesi – Sejumlah pemuda Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) rencananya akan melakukan konsolidasi dengan membahas tema Pentingkah Paguyuban Parigi Moutong, di Taman Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Kamis (09/12/2021).

Pertemuan itu bertajuk Temu Pemuda Mahasiswa Parigi Moutong.

“Yang menjadi inisiatif kami untuk membuat pertemuan ini sebenarnya berangkat dari masalah sosial yang ada di daerah (Parigi Moutong),” ucap salah satu inisiator pertemuan, Muhammad Fakhrur Razy kepada Zona Sulawesi, Rabu (08/12/2021).

Menurutnya, situasi daerah belakangan ini telah kehilangan kontrol dari rakyatnya terkhusus dari pemuda sehingga penguasa dan pengusaha sangat leluasa untuk melakukan berbagai aktifitasnya tanpa ada pengawasan. Seperti persoalan pertambangan yang semakin menjamur, masalah korupsi, kolusi dan nepotisme di Parimo menjadi alasan untuk melakukan pertemuan tersebut.

“Kami melihat hampir tidak ada respon gerakan organisasi pemuda mahasiswa asal Kabupaten Parimo untuk mendiskusikan persoalan tersebut, maka kami berinisiatif untuk mencoba mengkonsolidasikan kembali kekuatan kaum muda yang berasal dari Parimo sebagai bentuk keprihatinan terhadap daerah,”terangnya.

Dalam pertemuan itu, Fakhrur bersama kawan-kawannya akan membentuk sebuah organisasi pemuda mahasiswa Kabupaten Parimo yang progresif dan militan untuk mewadahi pemuda mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Parimo tanpa syarat tertentu untuk bergabung di dalamnya.

“Cukup dengan terkutik hatinya melihat penindasan mereka sudah bisa bergabung. Tapi kita kembali lagi ke sepakatan rapat, jika semuanya bersepakat di bentuk maka kami akan membentuk organisasi pemuda mahasiswa ini,” sebutnya.

Sebab, Fakhrur menilai paguyuban Kabupaten Parimo yang sudah ada hampir tidak terlihat peran dan fungsinya. Karena, kata dia, paguyuban itu tidak merespon berbagai hal yang terjadi di daerah.

“Awal mula saya melihat aktivitas organisasi peguyuban tertentu tahun 2014, waktu saya mahasiswa baru pada waktu itu juga bertepatan dengan Pemilu (Pemilihan Umum), maka saya ingat betul setelah itu terakhir saya lihat lagi di tahun 2019 hingga saat ini saya belum lagi mendengar kabar organisasi pemuda mahasiswa skala kabupaten itu apakah masih ada atau tidak,”jelasnya.

“Kami juga agak kesulitan untuk mengetahui siapa-siapa saja pengurus organisasinya jika organisasi tersebut betul masih ada,” lanjutnya.

Ia berharap, dalam pertemuan itu dapat memperkuat hubungan tali silaturahmi antar pemuda mahasiswa Kabupaten Parimo, juga dari pertemuan ini pula dapat terbentuk satu organisasi pemuda mahasiswa Kabupaten Parimo yang dapat menjadi kontrol sosial bagi daerah yang dicintai.

“Karena kita ketahui bersama bahwa sejarah bangsa ini tidak lepas dari peran pemuda. Maka dari itu kaum muda Parimo harus bisa membangun kekuatan politiknya sendiri agar penguasa dan pengusaha tidak bisa semena-mena untuk menguasai tanah Parimo,” pungkasnya.

(DAL)