Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Parigi Moutong

Pengerjaan Tugu Bawang di Palasa Diduga Nyaris Gunakan Kontrak Mundur

151
×

Pengerjaan Tugu Bawang di Palasa Diduga Nyaris Gunakan Kontrak Mundur

Sebarkan artikel ini
Foto Kondisi ikon Palasa (Tugu Bawang) yang di ambil beberapa hari Lalu. FOTO: Tim Zona Sulawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Ismet mengatakan, pembangunan Tugu Bawang di Kecamatan Palasa telah dianggarkan pada 2021. Akan tetapi proyek itu tidak sesuai prosedur UMP, sehingga pihaknya membatalkan pembangunan Tugu Bawang yang diduga akan terjadi upaya kontrak mundur pada pekerjaan tersebut.

“Untuk pembangunan tugu yang ada di Palasa itu. Itu tahun 2021 memang kita anggarkan, tetapi tidak sesuai prosedur dengan UMP yang ada, sehingga kami batalkan,” kata Ismet saat dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini. Yahoo

Sayangnya, menurut dia, pekerjaan Tugu Bawang tidak sesuai prosedur. Bahkan anggaran tugu itu, kata Ismet, mencapai Rp 50 juta dan menjadi SILPA.

“Walaupun sudah jalan, karena tidak sesuai dengan prosedur. Itu total anggarannya betul 50 juta, itu jadi SILPA,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan asistensi. Namun, apabila akan dianggarkan kembali pembangunan Tugu Bawang, Dinas Perhubungan Kabupaten Parimo tidak akan berani mengambil resiko. Apalagi, baginya pekerjaan tugu itu telah bermasalah.

“Belum di tau, karena ini sementara proses asistensi. Jika di anggarkan kembali, kami tidak mau mengambil resiko, karena itu sudah bermasalah dari awal,” ucapnya.

Ismet mengaku, masalah terhadap pembangunan Tugu Bawang yakni pada sistem dan administrasi. Sebab mekanismenya tak serupa dengan di Dinas PUPR Kabupaten Parimo.

“Kalau permasalahannya secara dari sistem dan administrasinya juga itu karena tidak kaya di sana PUPR karena tidak sesuai prosedur yang ada disana,” jelasnya.

Baca juga: Disinyalir Pembangunan Tugu Bawang di Palasa Tidak Sesuai Rancangan

Ismet menerangkan, perkiraan dari kontraktor. Bahwa proyek Tugu Bawang dapat dikerjakan terlebih dahulu sambil menunggu penganggaran ke proyek tersebut.

“Makanya saya bilang secara administrasi dan kami tidak anggarkan. Itu pola lama, sekarang dia tersistem dengan ULP. Mereka berpikir untuk memakai pola lama,ternyata tidak begitu lagi. Itu yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada,” ujarnya.

Ismet membenarkan, pekerjaan Tugu Bawang tak memakai papan proyek. Sehingga, kata dia, pekerjaan tuga itu tidak sesuai prosedur.

“Sehingga, kami yaa keliatan. Betul pada saat pengerjaan tidak terdapat papan pengerjaan, makanya itu tidak sesuai prosedur. Makanya waktu itu karena tidak sesuai prosedur karena dorang sudah kerja makanya kami tidak lanjutkan lagi itu. Papan pengerjaannya tidak ada,” terangnya.

Padahal, Ismet mengatakan, sudah menegur kontraktor, Yolanda sekaitan proyek Tugu Bawang tidak sesuai dengan prosedur. Dia menyebutkan, kontraktor juga telah menemui Kadis Perhubungan Kabupaten Parimo untuk melakukan konsultasi.

“Perusahaannya itu awalnya dari Ibu Yolanda. Karena kita sudah tegur karena tidak sesuai dengan prosedur sehingga dia juga sudah datang kemari, konsultasi dengan kita, ketemu pak kadis,” sebutnya.

“Perusahaan dan anggota Dewannya yang punya anggaran, itu tergantung dari anggran, karena itukan pokirnya mereka, makanya kita kasih kembali ke SILPA. Kalau memang di anggarkan, kami dari pihak perhubungan tidak mau melanjutkan, karena itu sudah bermasalah,” lanjut Ismet.

Sampai saat ini, pembagunan Tugu Bawang telah mencapai 80 persen. Olehnya, kata dia, tidak memungkinkan bahwa pekerjaan Tugu Bawang akan dikerjakan dari awal lagi. Jika pekerjaan dipaksakan untuk dilanjutkan, Ismet menegaskan akan menolak.

“Karena sudah terbangun sudah itu, tidak mungkin di mulai dari nol lagikan. Kami tidak akan terima, kami akan tolak. Walaupun itu pokir, kalau mereka mau gantikan dengan pokir yang lain itu tidak ada masalah, dia mau mediakan, karena ada beberapa media yang mengkritik itu tidak ada masalah, kita terima,” tegasnya.

“Tapi, kalau untuk pembangunan fisik tugu, kami tolong karena itu barang sudah bermasalah. Karena itu pokir, kita klaim kita sepakat. Nanti kalau ada lagi mereka titip pokir kami terima. Tetapi kalau dari dinas sendiri tidak mengizinkan, kalau dari dinas sendiri,” pungkasnya.