Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Ekonomi

Perekonomian Sulteng Tumbuh 11,7 Persen di 2021

101
×

Perekonomian Sulteng Tumbuh 11,7 Persen di 2021

Sebarkan artikel ini
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Simon Sapary (kiri) dan Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rukhedi. Foto : BPS Sulteng

Palu, Zona Sulawesi – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng melesat 11,7 persen pada tahun 2021. Perekonomian Sulteng kembali berada di angka dua digit setelah dua tahun sebelumnya tumbuh 4,86 persen tahun 2020, dan tumbuh 8,83 persen tahun 2019.

“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan keempat 2021 tumbuh 4,89 persen secara q-to-q dan 11,9 persen secara y-o-y,”kata Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Simon Sapary saat menyampaikan data ekonomi Sulteng, di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (07/02/2022).

Sementara secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sebesar 11,7 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Berdasarkan nominal, Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 69.634,49 miliar pada triwulan keempat di 2021. Sementara Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 39.204,33 miliar pada periode yang sama.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Rukhedi menambahkan bahwa realisasi pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor yang meningkat sebesar 9,86 persen dari triwulan ketiga 2021 dan tumbuh 68,64 persen dari triwulan keempat 2020, ekspor luar negeri masih didominasi produk besi baja.

Selain itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh peningkatan realisasi investasi, di mana investasi PMA naik 38,93 persen dari triwulan ketiga 2021 dan meningkat 72,32 persen dari triwulan keempat 2020.

Baca juga : Ridha Saleh Tegaskan Gubernur Sulteng Segera Evaluasi Aktivitas Pertambangan PT Trio Kencana

“Peran ekspor dan investasi menjadi sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah,”ujarnya.

Lebih lanjut, Rukhedi menjelaskan pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh meningkatnya realisasi pengadaan semen dan impor besi baja sebagai bahan konstruksi. Hal ini tercermin dari peningkatan realisasi pengadaan semen yang tumbuh sebesar 39,58 persen terhadap triwulan keempat 2020. Impor mesin-mesin sebagai penunjang Pembentukan Modal Tetap Bruto juga tumbuh 31,39 persen dari triwulan ketiga 2021 dan tumbuh 58,7 persen dari triwulan keempat 2020.

“Kalau diperhatikan menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah secara akumulatif tahun 2021 terhadap 2020 terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang
mengalami pertumbuhan signifikan adalah Industri Pengolahan sebesar 19,62 persen. Diikuti Konstruksi sebesar 16,88 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,46 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,23 persen, dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,29 persen,”jelasnya.

Rukhedi juga menerangkan, jika menurut pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah secara akumulatif tahun 2021 terhadap 2020 terjadi pada semua komponen pengeluaran.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PMTB sebesar 49,10 persen komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 23,66 persen, diikuti komponen PK-P sebesar 4,93 persen, komponen PK-RT sebesar 2,71 persen,dan komponen PK-LNPRT sebesar 1,20 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 36,28 persen,”pungkasnya.***