Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
Dimensi

Singking, Permainan Tradisional Lauje yang Hampir Punah

1294
×

Singking, Permainan Tradisional Lauje yang Hampir Punah

Sebarkan artikel ini
Anak-anak Masyarakat Adat Lauje saat bermain Singking di Dusun Babong, Desa Lombok Barat, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto : Zona Sulawesi/Miftahul Afdal

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Singking adalah satu diantara banyaknya permainan tradisional yang di mainkan oleh anak-anak Masyarakat Adat Lauje. Sayangnya, permainan lompat-lompatan ini sudah jarang ditemui bahkan tidak berlebihan jika dikatakan hampir punah.

Determinasi modernisasi melalui smartphone seakan mengerus permainan tradisional ini dengan berbagai suguhan game online, tak jarang anak-anak usia 5 hingga 10 tahun sudah mahir menggunakan smartphone sebagai sarana bermain. Akibatnya pengenalan lingkungan seperti permainan yang telah terwariskan seolah ditelan zaman.

Namun, hal itu berlaku bagi anak-anak yang berada di daerah lembah tepatnya di desa yang padat penduduk dan modernisasi tidak asing bagi mereka bahkan telah menjadi gaya hidup sehari-hari. Berbeda dengan anak-anak Masyarakat Adat Lauje yang mendiami pegunungan seperti di Dusun Babong, Desa Lombok Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sebab, moderniasi tidak mudah menerobos sendi kehidupan tradisional yang di pegang teguh dari sejak puluhan tahun silam.

Hal itu dapat terlihat dari generasi penerus yang tetap setia dengan permainan tradisional yang akrab bagi anak-anak Masyarakat Adat Lauje yakni Singking.

Baca juga : Cerita Pompoisi, Veteran dari Tanah Lauje yang Pernah Ikut Perang Dunia II

Permainan itu akan diawali dengan mengambar kota-kotak dan anak tangga di atas tanah kemudian pemain akan melemparkan batu ke dalam kotak untuk melompat dengan satu kaki dari kota yang satu ke kota lainnya. Permainan Singking biasa dimainkan 3 sampai 5 orang.

Permainan yang serupa juga ada di beberapa daerah dengan penyebutan yang berbeda-beda. Misalnya seperti di gala asin (Kalimantan), engklek (Jawa), asinan, dengkleng, teprok (Bali), cak lingking (Bangka), intingan (Sampit), tengge-tengge (Gorontalo). Permainan Singking mengandung nilai untuk melati kesabaran, kerjasama, kedisiplinan, solidaritas dan kecermatan.