Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
DimensiZONA Parigi Moutong

Ardin Yang Berkawan dengan Biawak

556
×

Ardin Yang Berkawan dengan Biawak

Sebarkan artikel ini
Ardin saat memangku biawak kesayangannya. Foto : Zona Suawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Lelaki paruh bayah itu bernama Ardin, ia tinggal di Dusun 1 Bambanipa, Desa Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Ardin memiliki keunikan, dimana dirinya berkawan dengan seekor biawak yang ia tidak berikan nama.

Kedekatan Ardin dan biawak barangkali tak hanya sekedar perkawanan saja. Namun juga selayaknya saudara.

Din sapaan akrab Ardin, memperlakukan biawak tersebut begitu istimewa. Menjelang siang, ia akan memandikan biawak kesayangannya itu. Jika malam, Din menidurkan biawaknya di kamar. Sementara dia sendiri rela tidur di ruang tamu rumahnya.

“Dia tidur di kamar, saya tidur disini (ruang tamu),”kata Din belum lama ini.

Sayangnya, biawak yang ia pelihara itu, katanya, sudah sebulan lamanya belum makan.

Sebulan itu, sejak awal biawak tersebut menginjakkan kaki di rumah Din. Ia juga tidak mengerti mengapa biawak yang akrab dengannya tak kunjung makan meski sudah diberikan makanan tepat dihadapan mulutnya.

“Sudah satu bulan belum makan,”cetus Din.

Menurut Din, tepat di Bulan Puasa 1443 Hijriah, ia dan biawak itu mulai berkenalan. Sejak itu, kata dia, biawak tersebut mulai mendekatkan diri kepadanya.

Sempat dilepaskannya sebanyak tiga kali ke hutan samping rumahnya. Ternyata biawak itu kembali lagi ke dekatnya. Sebab, menurutnya, tempat tinggal biawak itu tak jauh dari rumahnya, hanya beberapa meter saja.

Akhirnya, Din meniatkan kembali untuk mengambil biawak yang sempat di buangnya itu. Yah, saat bulan Ramadhan 1443 Hijriah.

“Sudah tiga kali dilepas kembali ke hutan tapi biawak masih kembali lagi,”ujarnya.

Bahkan, tidak sedikit masyarakat di Kecamatan Palasa bahkan dari luar kecamatan pun beramai-ramai melihat biawak itu.

Ada sedikit keanehan bagi mereka. Pasalnya, biawak yang banyak diketahui masyarakat berperilaku liar dan agresif. Tapi berbeda dengan biawak satu ini. Ia tak takut di dekati manusia. Bahkan, rela saja jika ada yang ingin menggendongnya.

Dari anggapan keanehan yang kemudian tersebar dari mulut ke mulut inilah awal dari masyarakat yang setiap harinya datang ke rumah Din.

Sekdes Palasa Lambori Mengaku Kumpulkan Kadus untuk Pungut Uang BLT Seikhlasnya atas Permintaan KPM Sebagai Ganti Pinjaman

Cerita Mistis Soal Biawak Milik Ardin

Tak jarang, kehadiran biawak ini di rumah Din mengundang penasaran orang. Apakah biawak itu benar sebagai hewan biasa. Ataukah memiliki kekuatan mistis dalam dirinya.

Tak sedikit pula orang-orang di daerah setempat menduga biawak itu adalah jelmaan dari seorang manusia. Ada juga yang beranggapan dalam tubuh biawak ada roh yang merasukinya.

Hal itu beriringan dengan bicara dari Din, belum lama ini, ada seorang wanita dewasa yang berkunjung ke rumahnya untuk melihat biawak tersebut. Seketika, wanita itu kerasukan.

“Sempat salah satu pengunjung yang datang melihat biawak ini kerasukan,”ujar Din.

Setelah kerasukan. Wanita yang berasal dari desa tetangga itu mengatakan, bahwa yang memasuki dirinya adalah jelmaan dari biawak itu.

Din bilang, jika dari ungkapan wanita itu saat kerasukan, bahwa roh yang berada di biawak itu berjenis kelamin perempuan dan berusia 14 tahun.

“Setalah kerasukan mengaku bahwa biawak itu merupakan seorang wanita 14 tahun,”ucapnya.

Salah satu pengunjung menuturkan, kata wanita yang kerasukan itu, biawak tersebut merasa kasihan dengan kesendirian Din selama ini. Sehingga, ia ingin menemani Din di rumahnya itu.

“Karena merasa kasihan dengan Om Din, makanya dia datang kesini untuk menemani Om Din,”kata salah satu pengunjung.

Diwaktu malam, Din sering mendengar langkah kaki di dalam rumahnya. Namun, ketika ia menegok sumber suara langkah kaki itu, namun tak ada orang sama sekali.

“Kalau keanehan selama memelihara dia (biawak) ini saya biasa dengar ada suara, pas mau dilihat tidak ada orang,”sebutnya.

Biawak Sebagai Hewan Reptil

Biawak memiliki nama latin Varanidae jenis reptilia yang termasuk dalam golongan kadal besar atau suku biawak-biawakan, sementara jika melihat bentuk tubuh dari biawak yang dipelihara oleh Din merupakan biawak air yang memiliki nama latin Varanus Salvator.

Dikutip dari Wikipedia, biawak air atau biawak air asia adalah jenis biawak yang tersebar luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Biawak ini merupakan jenis biawak yang paling sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia dan sering dekat dengan pemukiman manusia.

Dihimpun dari berbagai sumber, pada dasarnya biawak merupakan hewan liar. Di habitatnya biawak merupakan pemakan bangkai sehingga di dalam mulutnya terdapat sejumlah bakteri yang bisa berbahaya jika sampai menggigit manusia.

Bahkan, jika manusia terkena gigitan biawak akan mengakibatkan bengkak dan nyeri akibat. Karena bbakteri yang ada dalam air liur biawak mampu masuk dalam aliran darah dan mengganggu kelancaran darah untuk mengalir.

Biawak Bisa Pintar

Dikutip dari IDNTimes biawak merupakan salah satu hewan pintar. Siapa sangka, ternyata biawak termasuk hewan yang pintar, lho. Laman Hideaways Africa memberikan beberapa buktinya. Mereka bisa berburu telur buaya, misalnya, secara berkelompok. Caranya, sembari salah satu biawak mengalihkan perhatian induk buaya, biawak yang lain akan menyelinap dan mencuri telurnya.

Mereka juga mampu mengingat dengan baik tempat persembunyiannya, termasuk beberapa jalur untuk menuju ke sana. Bahkan, biawak yang dipelihara di penangkaran bisa diajar berhitung sampai angka enam! Luar biasa, ya!

Bahkan, dibeberapa marketplace biawak jinak sering diperjual belikan,  seperti di platform kaskus terjual jual varanus salvator /salva / biawak jinak warna cakep beli 1 gratis 1.

Dihimpun dari berbagai sumber ada 3 tips untuk menjinakkan biawak :

Tahap Pertama Pengenalan

Pertama kita lakukan “pengenalan” diri kita pada biawak. Kita tahu biawak itu peliharaan kita, tapi biawak tidak tahu kalo kita adalah majikannya. Dia akan asik dengan dunianya sendiri dan memikirkan dirinya. Oleh karena itu kita harus membuat biawak percaya pada kita, bahwa kita tidak mengancam.

Tahap pengenalan ini kita hanya perlu sering-sering berada didekatnya. Selama ada didekatnya kita jangan melakukan gerakan tiba-tiba, suara keras, dan perlakuan kasar lainnya. Ini juga berguna karena biawak memasuki masa adaptasi dengan lingkungan barunya sehingga perlu ketenangan. Sering-sering juga melihat biawak, pandang matanya cieee hahaa. Jika biawak melihat kita pura-pura cuek saja, biarkan dia mempelajari kita. Tanda dia sudah kenal pada kita yaitu biawak tidak panik dan membiarkan kita berada didekat kandangnya.

Tahap Kedua Pendekatan

Setelah cukup lama bersama dan akhirnya kenal juga cieee. Tahap selanjutnya yaitu melakukan pendekatan. Pendekatan yang kita lakukan yaitu dengan pemberian pakan. Beri makan dengan sarung tangan yah atau dengan capitan. Intinya kita suapin biawaknya biar tambah mesra hehehe. Beri jarak, biarkan biawak yang mendekati kita dan menghampiri makanannya.

Tahap ini bisa memakan waktu yang lama, biarkan biawak terbiasa dengan tangan kita. Jadikan kegiatan ini sebagai rutinitas dia. Biasanya ditandai dengan tidak terancam dengan kita dan tidak malu-malu lagi saat menghampiri kita.

Tahap Ketiga Sentuhan

Setelah biawak sudah merasa nyaman dengan kita dan tidak terancam saat kita didekatnya, tahap selanjutnya yaitu melakukan kontak. Kontak bisa dimulai dengan sentuhan yang lembut, pelan-pelan jangan ragu dan takut karena reptil bisa merasakan ini, pede aja tapi tetap waspada.

Jika dia kabur atau lari jangan dikejar untuk ditangkap, biarkan sampai berhenti dan dekati perlahan. Jangan sampai usaha kita selama ini sia-sia. Sarung tangan, handuk bisa menjadi pengaman kita terhadap cakar-cakarnya yang tajam.

Namun akan ada perbedaan dalam menjinakkan biawak bayi dan biawak dewasa. Sebab, karakter liar biawak bayi belum begitu terbentuk. Berbeda dengan biawak dewasa yang karakter liarnya sudah terbentuk sejak lama. Bagi yang ingin memelihara biawak silahkan mencoba.