Scroll Untuk Membaca Artikel

Dimensi

Desa Ghaib Perempuan Bergaun Merah

155
×

Desa Ghaib Perempuan Bergaun Merah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Perempuan Bergaun Merah. Foto : Istimewa

Zona Sulawesi – Hai sahabat zoners kali ini ada cerita horor yang disajikan untuk menemani malam Jumat kalian, cerita kali ini mengenai sebuah desa ghaib, di mana penduduknya seringkali menampakan wujudnya.  Silahkan baca cerita horor selengkapnya.

“Mas mau menginap?”

“Nggak mbak, besok aja, saya mampir.”

Namun ketika besok kembali, rumah besar tempat perempuan bergaun merah itu ternyata ‘KUBURAN’!

“DESA GAIB – PEREMPUAN BERGAUN MERAH”

Cerita ini berdasarkan pengalaman Narasumber yang tinggal di satu desa tak jauh dari Kota ‘S’. Ditulis berdasarkan sudut pandang orang pertama (narasumber)

Tak jauh dari desaku, beredar sebuah issue bahwa ada desa gaib yang penduduknya kerap kali menampakan dan mengganggu orang-orang yang tak sengaja melintas. Khususnya mereka yang memiliki niat ‘buruk’.

Cerita paling fenomenal ialah, kala malam, seorang pengendara mobil diberhentikan oleh seorang perempuan bergaun merah yg melambaikan tangan. Perempuan tersebut bermaksud untuk menumpang—meminta di antar ke rumahnya karena sudah larut malam dan tidak ada kendaraan umum yg lewat.

Rupa perempuan itu amat cantik, berkulit putih, bermata teduh dengan balutan gaun merah yang membalut sempurna lekuk tubuhnya.

Tengah malam, sepanjang jalan nampak sepi, pohon-pohon rindang di sisi kiri-kanan jalan. Selain deru mesin, masih terdengar suara jangkrik dan serangga malam yang memecah hening malam—se-sepi itu tempat tersebut.

Mulanya, tak ada kecurigaan apa pun, pengendara itu nampak terpesona oleh perempuan tak dikenal yang duduk di sampingnya. Namun, beberapa kali ditanya perempuan itu irit menjawab,

“Habis dari mana? Sendirian aja?” tanyanya

Perempuan itu hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Mobil melaju mengikuti arah yang ditunjukan perempuan tersebut, menyusuri jalan hingga memasuki kawasan perumahan elit dengan jalan lebar-lebar dan bangunan rumah-rumah yang besar bak istana.

Pengemudi itu terbelalak takjub, tak pernah ditemuinya perumahan sebagus ini bahkan di kota sekalipun, tapi ini, di kawasan desa justru ada perumahan yang skalanya seperti perumahan para pejabat yang tertata rapih dan lapis-lapis pos penjaga yang ketat.

“Wah, bagus perumahannya, rumah kamu di mananya?”

“Belok kiri” jawabnya singkat menunjuk jalan persimpangan.

Mobil melewati pos-pos keamanan dengan penjaga berbadan besar tegap, berpandangan lurus, berdiri tak

bergeming. Bahkan ketika membuka kaca mobil untuk menjawab, para penjaga itu tak membalas, menoleh saja, tidak!

Mobil mpv berwarna hitam itu tiba di depan rumah bercat putih dan pagar hitam yang tinggi. Perempuan bergaun merah turun,

“ Mas, mau menginap?” ujarnya pelan.

Sontak, laki-laki pengemudi itu terkejut dengan tawaran yang baru saja didengarnya. Pikirannya menari-nari ke arah kotor.

Normalnya, ‘stranger’ yang sudah membantu sekalipun ditawari mampir, tapi ini ‘menginap’. Melihat molek lekuk tubuh perempuan tersebut, membuat dirinya tergoda.

“Besok saja mbak, saya mampir lagi.” Jawabnya menjaga citra.

Perempuan itu pun berpaling badan dan masuk ke dalam rumah megah tersebut. Mobil pria itu melaju dengan perasaan riang.

Besok harinya, dia telah lebih siap untuk menginap di rumah ‘Perempuan’ . Namun sudah dua jam berputar-putar, pria itu nampak seperti orang kesasar—tetapi dia sudah yakin betul melewati rute yang sama dengan tadi malam.

Namun dia malah berada di jalan sempit yang berukuran pas satu mobil, berbanding terbalik dengan jalanan lebar yang tadi malam dia lalui.
Usai beberapa kali berputar-putar di tempat yang sama, dia pun bertanya pada warga sekitar.

“Pak, desa S dimana?” tanyanya kepada warga di warung kopi.

“Hah? S mah bukan nama desa, tapi itu kuburan?” jawab warga.

“Nggak kok pak, tadi malam saya habis dari sana, itu loh yang ada perumahan elit, jalannya lebar, satpamnya banyak.” Kelaknya.

“Mana ada tempat kayak gitu di desa ini mas, wong jalan aja masih rusak. Noh, mas lurus aja, ketemu persimpangan ke kiri, nah itu kuburan S . Kalau gak percaya , ke saja aja.” Balas salah seorang warga.

Merasa tak beres, dia bermaksud membuktikan kebenarannya. Pria itu bergerak melaju mengikuti arah yang ditunjukan warga. Semakin ke dalam, jalan semakin sempit. Dia harus berhati-hati agar badan mobilnya tidak bersentuhan dengan beton batas jalan.

Tak lama, dia tiba di sebuah makam umum dengan plang besar bertuliskan “Taman Pemakaman Umum S”– Plang itu di apit oleh dua pohon besar. Lampu penerangan makam yang redup membuat suasana mendadak merinding.

Seketika, dirinya merasa seperti disergap ketakutan sendiri, keringatnya menetes deras. Ketika bersusah payah berupaya memutar balik. Dia merasa ada satu sosok yang duduk di kursi belakang.

Pelan, pria itu menengok ke kaca pantul yang mengarah ke kursi belakang.
Dan benar saja, matanya bertemu dengan mata perempuan mengenakan pakaian putih namun penuh simbah darah di sekujur tubuhnya!

Wajah perempuan itu penuh luka, satu matanya bolong dan satunya lagi seperti akan keluar,
“Mau menginap mas?”
Perempuan itu berucap sembari memuncratkan darah dari mulutnya.

Seketika, pria tersebut pingsan tak sadarkan diri.

Besok harinya, pria tersebut ditemukan warga masih tak sadarkan diri di dalam mobil. Buru-buru dia diamankan oleh warga dan menceritakan kejadian yang di alaminya.

Konon, perempuan itu ialah wanita yang meninggal diperkosa dalam mobil usai meminta tumpangan tengah malam. Mayit perempuan itu memang dikuburkan di pemakaman S.

–Pemakaman S sendiri mengisahkan banyak kisah kelam dan mistis. Makam itu dipercaya sebenarnya ialah desa gaib. Banyak orang yang ke sasar dan masuk ke dimensi gaib makam tersebut lalu menemukan ciri-ciri serupa seperti yang pernah di lihat pria tersebut.
.Selain itu , banyak fenomena ganjil yang terjadi di sana. Termasuk sekelompok orang berwajah pucat pasi dam telanjang kaki membawa keranda mayit.

Selesai….!!!