Scroll Untuk Membaca Artikel

InvestigasiZONA Parigi Moutong

Disinyalir Pembangunan Tugu Bawang di Palasa Tidak Sesuai Rancangan

394
×

Disinyalir Pembangunan Tugu Bawang di Palasa Tidak Sesuai Rancangan

Sebarkan artikel ini
Gambar terkini Tugu Bawang dan desain finishing Tugu Bawang. Foto : Facebook Yandra dan ZonaSulawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Pembangunan Tugu Bawang yang digadang-gadang menjadi salah satu ikon di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong disinyalir tidak sesuai rancangan.

Pekerjaan pembangunan Tugu Bawang dimulai sejak November 2021 dan diperkirakan telah mencapai 80 persen. Akan tetapi sampai September 2022 tugu tersebut diduga mangkrak.

Berdasarkan desain rancangan pembangunan Tugu Bawang yang diperoleh Tim ZonaSulawesi dari unggahan facebook Yandra, seharusnya Tugu Bawang telah di cat berwarna kuning disertai cat warna putih dan terdapat logo Kabupaten Parigi Moutong.

Mirisnya, proses finishing pun tidak terjadi. Parahnya lagi pekerjaan menyebrang tahun. Bahkan proyek yang diduga bersumber dari APBD di 2021 dipaksa untuk selesai pada 2022.

“Sebenarnya saya tidak tau persis, Kemarin, sebenarnya itu barang sudah mau di selesaikan, laporannya mo di bawa ke dinas, cuman masalahnya saya dengar kepala dinas tidak mau tanda tangan dia punya berita acaranya,” kata Pengawas Pembagunan Tugu Bawang Boi saat dihubungi Tim ZonaSulawesi beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, berdasarkan penyampaian dari Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Yandra bahwa keterlambatan mengajukan berita acara menjadi alasan Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong untuk tidak menandatangani berita acara tersebut.

“Karena katanya pak Dewan itu lambat kata di kase maso laporannya, jadi kepala dinas tidak mau tanda tangan.

Ia juga mengaku, pembangunan Tugu Bawang belum selesai karena menunggu pencairan anggaran di Juli 2022.

Namun, kata Boi, anggaran pembangunan Tugu Bawang dimasukan dalam penganggaran 2021. Sayangnya, ia yang merupakan pengawas pada pekerjaan itu beralasan tidak mengetahui jumlah total anggaran pembangunan Tugu Bawang tersebut.

“Saya cuman disuruh mengawasi itu barang, saya tidak liat dia punya (anggaran). Papan proyeknya kan belum ada,” ujarnya.

Menurutnya, pembagunan Tugu Bawang digunakan dari uang pribadi kontraktor bernama Yolanda. Boi mengaku hanya menjadi pengawas dalam pekerjaan itu

“Itu yang kita pakai masih dana pribadi. Bukan dana pribadi saya, tapi ada kontraktor Ibu Yolanda di parigi. Itu Perusahaan parigi saya hanya sebagai pengawas di situ hanya mengawasi bangunan itu,” ucapnya.

Akan tetapi, menurut Boi, semua bahan material berasal darinya. Bahkan ia sudah mengupayakan agar gaji tukang dibayarkan. Hanya saja, kontraktor beralasan masih menunggu pencairan pembagunan Tugu Bawang dari Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong.

Lebih lanjut, Boi menjelaskan, kontraktor mencoba meyakinkan bahwa di Juli 2022 anggaran pembangunan Tugu Bawang akan masuk dalam anggaran perubahan. Mirisnya, memasuki September 2022, anggaran itupun tak kunjung keluar.

“Alasannya kemarin itu saya tanya. Katanya, lambat memasukan laporannya. Jadi di pending lagi nanti anggarannya di anggaran perubahan, kalau bukan di bulan tujuh, di bulan delapan di anggaran perubahan,” jelasnya.

“Karena,kemarin saya tanya. Eh bagaiman ini TW 1 ini sudah mau habis ini mana belum ada anggarannya. Dia bilang tidak di masukan, tapi di masukan di anggaran perubahan. Masuk di anggaran 2022 bukan di 2021,kan maksud saya kemarin itu di anggaran baru ini toh. Itu yang bilang pak Yandra akan di masukan di anggaran perubahan 2022 ini,”lanjut Boi.

Kondisi Tugu Bawang saat ini yang mengalami kerusakan di bagian pondasi. Foto : Zona Sulawesi

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Yandra saat dikonfirmasi mengatakan, pembangunan Tugu Bawang dikerjakan pada 2021.

“Itu tugu di kerjakan Tahun kemarin, cuman itu barang Kan dari dinas perhubungan, nah dinas perhubungan kan ada dua sistim cara input, secara sistim ada yang pakai manual,cuman pak Kadis tidak mau yang manual kan lambat waktunya,” ujar Yandra.

Mirisnya, dari keterangan Yandra bahwa, anggaran pembangunan Tugu Bawang menjadi SILPA di Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong. Sehingga ia mengupayakan Pembangunan Tugu Bawang di anggarankan kembali di ABT. Bahkan besaran anggaran itu mencapai Rp 50 juta.

“Jadi, pak Kadis sampaikan itu di jadikan Silva, cuman yaa Inshaa Allah janji di ABT ini di anggarkan kembali. Anggaran itu masih ada itu di Dinas perhubungan, anggaran kemarin itu 50 juta melalui dana pokir,” terangnya.

“Nanti hubungi saja Pak Kadis soal Rehapan Tugu Bawang Palasa. Lalu saya kasih masuk Rp 50 juta, cuman kemarin belum ada, jadi swadaya dari teman-teman itu yang di jadikan pihak ketiga cuman tidak terlaksana,” lanjut Yandra.

Ia juga mengaku tidak mengetahui nama perusahaan yang mengerjakan pembangunan Tugu Bawang.

“Ada teman yang di Tolai, saya tidak tau nama perusahaanya apa, yang pastinya Dinas itu belum kasih keluar anggaran masih pakai dana pribadi dan anggaran itu masih melekat di Dinas,” ungkapnya.

Baca juga : Belum Cukup Sepekan, 24.131 Pelanggar Terkena Tilang ETLE