Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
ZONA Parigi Moutong

Lama Tidak Difungsikan, Warung Kuliner di Kawasan Pantai Lolaro Dinilai Mubazir

1997
×

Lama Tidak Difungsikan, Warung Kuliner di Kawasan Pantai Lolaro Dinilai Mubazir

Sebarkan artikel ini
Warung kuliner di kawasan Pantai Lolaro. Foto : Tim

Parigi Moutong, Zona Sulawesi  – Kurang lebig 3 tahun lamanya, deretan bangunan yang diketahui merupakan warung kuliner disekitar kawasan pantai Lolaro, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, tidak difungsikan dan kini nampak menjadi bangunan kumuh dan dinilai mubazir.

Pantauan media ini, terdapat 10 petak bangunan yang 80 persennya berbahan  material dari kayu tersebut, kini mulai ditumbuhi rumput. Bahkan, beberapa dinding bangunan diantaranya sudah  tidak utuh lagi.

Pemandangan sejumlah bangunan tersebut, seakan jadi ‘penyambut’ para pengunjung yang ingin ke lokasi dermaga Pantai Lolaro di Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.

Kepada media ini, salah seorang warga Tinombo, Ali (35) mengatakan, kondisi memperihatinkan dari sejumlah bangunan yang tersebut, justru meninggalkan kesan sebuah proyek yang mubazir.

Hal tersebut disampaikan Ali yang seketika menemui media ini, saat sedang mendokumentasikan deretan bangunan tersebut, Jumat pekan kemarin (14/06/2024).

“Ini tidak tahu apa manfaatnya dibangun disini. Tidak tahu bagaimana dipikirkan Pemerintah Daerah (Pemda) kita saat itu, sampai membangun ini. Coba perhatikan, dibangun sangat dekat dengan jalan Trans Sulawesi, yang merupakan jalur lintas antar daerah bahkan provinsi. Dengan kondisi kumuh seperti ini, apakah kita  tidak malu, seakan mempertontonkan proyek yang terkesan tidak ada asas manfaatnya,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, bangunan tersebut sudah terbengkalai sekitar tiga tahun terakhir. Sehingga kata ia, kesan mubazir begitu kental melekat dibangunan tersebut.

“Bangunan ini, saat itu hanya terlihat digunakan pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan disini (sekitar kawasan pantai Lolaro). Pernah juga hanya sebagai stand untuk pameran. Kalau sudah begini, bukan mubazir namanya bangunan dengan nilai ratusan juta rupiah ini?” katanya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran media ini, disinyalir kuat deretan bangunan tersebut dikerjakan tahun 2021 silam, berbanderol sekitar Rp195.000.000 dan merupakan salah satu program Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam memanfaatkan APBD pada tahun tersebut.