Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Nasional

Penumpang Bus Rappan Marannu yang Alami Lakalantas Bukan Santri Tapi Guru

108
×

Penumpang Bus Rappan Marannu yang Alami Lakalantas Bukan Santri Tapi Guru

Sebarkan artikel ini
Kondisi Bus Rappan Marannu yang ditumpangi puluhan guru ngabdi dari Pondok Modern Darussalam Gontor masuk di jurang Kebun Kopi, Km 4, Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulteng. Foto : (Istimewa)

Jakarta, Zona Sulawesi Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) memberikan klarifikasi terkait penumpang Bus Rappan Marannu yang mengelami kecelakaan lalulintas di Jalan Kebun Kopi, Kilometer 4, Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu (3/5/2023) belum lama ini.

“Kami dari selaku Humas dari pemimpin salaf Gontor akan menyampaikan update tentang biografi kecelakaan bus guru pengabdian Alumni Pondok Modern  Darussalam Gontor di tahun ini yaitu alumni di tahun 2023,” kata salah satu Ustad PMDG, Ahmad Saefullah dalam konferensi pers akun instagram pondok.modern.gontor, Kamis (4/5/2023/).

Menurutnya, rombongan yang berangkat dari Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur yaitu kampus pusat merupakan guru pengabdian Pondok Modern Darussalam Gontor baru saja menyelesaikan studinya tahun ini, sehingga para penumpang yang mengalami kecelakaan tersebut bukan santri. Diketahui almuni itu lulus pada awal Ramadhan kemarin.

PMDG mencatat, sejumlah 29 guru yang ditugaskan untuk menjadi tenaga pengajar atau ustad di Pondok Modern Gontor kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulteng.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Saefullah menceritakan kronologi kecelakaan berdasarkan versi dari PMDG.

“Perjalanan di mulai dari Gontor pada hari selasa kemarin. Kemudian, tiba di bandara mutiara Sis Al-Jufri Palu menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 di Poso, berangkat sekitar pukul 21.00 wita, dan dilanjutkan makan bersama pada pukul 20.30 wita, kemudian rombongan melanjutkan perjalanan pada pukul 21.00 menuju Pondok Darussalam Kampus 11 Poso. Dalam perjalanan ke pondok tersebut sekitar pukul 22.00 waktu setempat,” ujarnya.

“Bus cateran yang digunakan oleh rombongan guru Pondok Modern Darussalam Gontor mengalami kecelakaan masuk kejurang di KM 5 daerah Toboli Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah,” sambung Ahmad Saefullah.

Dalam kejadian ini, kata dia, informasi terakhir yang diterima PMDG, terdapat 3 ustad, guru Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo meninggal dunia dan 26 lainnya mengalami luka ringan dan luka berat.

“3 orang yang meninggal dunia adalah Al-Ustad Muhammad Fathir asal Manado kemudian Al-Ustad Khustian Erlangga dari Palembang dan Al-Ustad Muhammad Riski Pratama berasal dari Riau,” ucapnya.

Evakuasi korban pasca kejadian tersebut di bantu oleh Tim SAR Gabungan, pihak kepolisian setempat, ikatan keluarga Pondok Modern Cabang Gontor terdekat disana, masyarakat setempat juga ikut membantu.

Adapun korban seluruhnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutaloko ParigI guna penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, untuk korban yang meninggal pada Rabu (3/5/2023) malam. Pihak PMDG telah menghubungi keluarga masing-masing, keluarga almarhum via telefon dan juga video call untuk memastikan keadaan almarhum.

 

“Hasil komunikasi pihak gontor dengan keluarga korban pihak keluarga meminta seluruh jenazah agar almarhum di bawa ke rumah masing-masing yaitu di Palembang dan Riau. Adapun yang dari Manado keluarga meminta jenazah agar di antarkan di Mamuju, sejak saat ini sedang perjalanan ke Mamuju,” tutur Ahmad Saefullah.

Kemudian untuk proses pengiriman jenazah mengurus seluruh proses administrasinya kemudian sampai selesai mengantar jenazah didampingi oleh PMDG hingga ke kampung halaman masing-masing.

Lebih lanjut, Ahmad Saefullah menyampaikan, bahwa korban yang luka-luka sudah mendapatkan penanganan yang intensif di daerah RSUD Anutaloko Parigi. Kemudian, tim PMDG asal Gontor yang ada di lokasi sudah terus berusaha mendata korban yang mengalami luka ringan, luka sedang maupun luka berat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit yang memeliki alat medis lebih memadai.

Ia mengaku, dalam proses penanganan terhadap korban kecelakaan PMDG selalu bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat. Juga Jasaraharja dan rumah sakit umum untuk daerah setempat.

“Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor sangat berduka atas musibah ini dan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban, semoga ketiga Ululbalul, kader terbaik Pondok Modern Darussalam Gontor ini khusnulhotimah mendapatkan pahala yang setimpal atas segala amal kebajikannya di terimah oleh Allah dan diampuni segala kesalahannya,” harap Ahmad Saefullah.

Kemudian, PMDG juga sepenuhnya bertanggung jawab memenuhi semua keperluan yang di perlukan untuk proses pengantaran jenazah ini hingga di makamkan dan setiap rombongan di antar oleh tim asal Gontor yang ada di Poso mengantarkan ke rumah masing-masing hingga di makamkan.

Baca juga : Ajak Masyarakat Majukan Pendidikan di Pelosok Daerah, Ibrahim A Hafid : Kalau Ada Sekolah Tidak Layak Saya akan Datang