Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Donggala

Refleksi 5 Tahun Peristiwa Bencana Pasigala di Sulteng, Srikandi Ganjar Gelar Doa Bersama

87
×

Refleksi 5 Tahun Peristiwa Bencana Pasigala di Sulteng, Srikandi Ganjar Gelar Doa Bersama

Sebarkan artikel ini

Donggala, Zona Sulawesi — Tanggal 28 September menjadi momentum tak terlupakan bagi warga Sulawesi Tengah. Tepat lima tahun lalu atau pada 2018 terjadi bencana gempa magnitudo 7.4, tsunami dan likuefaksi (pembuburan tanah) yang meluluhlantakkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala).

Kelompok relawan Ganjar Pranowo, yakni Srikandi Ganjar wilayah Sulteng mengajak puluhan warga untuk memperingati lima tahun pasca bencana alam tersebut melalui agenda doa, zikir, dan baca surah yasin bersama.

Sekretaris Wilayah Srikandi Ganjar Sulteng Siti Aisyah Amini menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (28/9/23).

“Untuk manfaat kegiatan Srikandi Ganjar kali ini itu dia mengajak kembali warga di sini untuk mengingat kisah bagaimana kejadian kemarin waktu pasca gempa (tsunami, dan likuefaksi) kemarin yang terjadi di 28 September 2018,” kata Aisyah.

Menurut Aisyah, peringatan lima tahun bencana Pasigala ini bukanlah dimaksudkan untuk membuka duka lama.

Namun, Srikandi Ganjar ingin membangkitkan semangat, meningkatkan aspek spiritual dengan refleksi diri, serta membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Melalui doa bersama kali ini, Srikandi Ganjar juga meminta agar warga terus meningkatkan kepedulian dengan gotong royong, dan bersatu untuk menghadapi kondisi yang sulit.

“Karena di sini kami membuat kegiatan itu supaya lebih mempererat silaturahmi dengan mengingat kemarin kejadian gempa kemarin. Terus selain itu juga intinya mendekatkan lah mendekatkan kepada Allah SWT meminta perlindungannya sehingga jangan sampai (bencana) terulang,” tukas dia.

Diketahui, berdasarkan data Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) dan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 360/006/BPBD-G.ST/2019 bencana Pasigala 28 November 2018 itu menelan 4.340 jiwa korban meninggal dan hilang.

Kemudian, terdapat 40.085 bangunan rumah rusak ringan, 26.122 rusak sedang, 29.771 rusak berat, dan 4.050 rumah yang dinyatakan hilang akibat gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut adalah bentuk sosialisasi bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang akan maju pada kontestasi pemilu 2024 kepada warga.