Parigi Moutong, Zona Sulawesi– Sejak 2019 sampai sekarang, irigasi Palasa di Desa Palasa Tengah dan Palasa Tangki, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, tidak lagi berfungsi. Akibatnya, tidak sedikit petani sawah mengalifungsikan lahannya dengan beragam tanaman palawija.
Adapun petani yang menanam bawang harus merogoh koceh dengan dana cukup besar membeli mesin alkon untuk menyedot air dari bawah permukaan tanah. Selebihnya, petani memilih untuk menanam jagung.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong mengucurkan anggaran seniali Rp 1.819.053.000 miliar pada Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2024.
Berdsarkan LPSE Kabupaten Parigi Moutong, bahwa tender rehabilitas jaringan irigasi D.I Palasa dimenangkan oleh CV. SINTOMU KARYA UTAMA dengan harga penawaran Rp 1.548.372.834,16 miliar. Kontraknya berlangsug sejak 21 Juni sampai 17 Desember 2024, yakni waktu pelaksanaan selama 180 hari.
Dalam uraian singkat pekerjaan sebagaiamana di LPSE Kabupaten Parigi Moutong, kegiatan pekerjaan ini berupa pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya di bawah 1000 Ha dalam satu daerah kabupaten/kota.
Sedangkan uraian pekerjaan untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Parigi Moutong, khususnya pada Daerah Irigasi Palasa, salah satunya adalah melakukan kegiatan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi sehingga ketersediaan air bagi petani terpenuhi. Lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi D.I Palasa yaitu Desa Palasa Tangki, Kecamatan Palasa dengan outcame sebesar 69,96 Ha.
Adapun item pekerjaan yang dilaksankan adalah pekerjaan pasangan bronjong, pekerjaan pasangan beton riprapk175, pekerjaan saluran primer 996 meter, dan bangunan terjun 2 buah.
Dari pantauan media ini salah satu titik saluran primer telah selesai dikerjakan. Meskipun demikian masih terdapat sejumlah titik saluran irigasi dengan kondisi rusak bahkan dipenuhi tumbuhan berbagai jenis rumput liar dan timbunan material kayu.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) PUPRP Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Zubaid mengatakan, progress pekerjaan rehabilitasu jaringan irigasi D.I Palasa baru mencapai 20 persen, sebagian pekerjaan saluran primer telah selesai dikerjakan dengan ukuran sepanjang 70 meter. Menurutnya, saat ini, pihak kontraktor sedang mengerjakan saluran primer dibagian hilir irigasi Palasa, kemudian setelah saluran primer telah rampung, maka akan dilanjutkan dengan pekerjaan di bagian hulu irigasi.
“Kurang lebih 20 persen (progress pekerjaan). Pekerjaan itu sudah selesai 70 meter, lanjut di bawah lagi. Karena saluran primer yang dibawah kan panjang. Terus untuk yang di bendungan belum nanti kasih selesai dulu di salurannya baru satu lagi yang di bendung dikerja, supaya satu kali masuk air,” katanya saat dikonfirmasi melalui via telepon Whatsapp, Minggu (22/9/2024).
Zubaid juga mengaku 4 item dalam LPSE Kabupaten Parigi Moutong seperti pekerjaan pasangan bronjong, pekerjaan pasangan beton riprapk175, pekerjaan saluran primer 996 meter, dan bangunan terjun 2 buah masuk dalam Pagu anggaran tesebut. Namun, untuk pekerjaan pasangan bronjong, kata Zubaid, memungkinkan akan di Change Order (CO) mengingat besarnya kebutuhan pasangan bronjong akibat kerusakan berat intake irigasi Palasa.
“4 item itu masuk dalam Pagu yang kita susun di awal. Pekerjaan saluran primer, pekerjaan bronjong, pekerjaan beton riprapk175, dan bangunan terjun 2 buah. Nah itu, nanti ada kita CO karena kebutuhan bronjong agak lebih besar, karena bendung itu sudah tergerus sekali. Nantilah kita hasil akhirnya bagaimana (kebutuhann) nanti kita hitung ulang dulu. Tapi kalau saluran sama bangunan itu tetap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan perencanaan saluran primer sepanjang 996 meter paling banyak dikerjakan dibagian hilir. Hitungan ratusan meter untuk saluran pimer itu juga masuk pada pekerjaan saluran primer 70 meter yang sudah dikerjakan. Sedangkan, sejumlah irigasi yang mengalami kerusakan, namun tanggulnya memiliki ketinggian untuk sementara belum dikerjakan. Sebab, Zubaid mengatakan, dalam pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Palasa lebih difokuskan pada bagian hilir irigasi tersebut.
“Saluran primer yang sepanjang 996 meter itu termasuk yang 70 meter. Sisanya itu dibawah disambung terus itu. Mungkin yang tanggulnya agak tinggi tidak perlu, ini kita fokus dibawah saja. Di tengah sawah, sampai di bangunan muka rencana kita. Memang bangunan terakhir kita masuk sekali ke dalam, nah itu kita rehab. Namanya asset toh, kita mengembalikan fungsinya,” ucap Zubaid.
Ia memastikan bahwa semua irigasi yang mengalami kerusakan akan dikerjakan. Menurutnya terdapat 2 bangunan irigasi Palasa yang rusak dan nantinya akan diperbaiki. Bahkan, kedepannya setelah semua pekerjaan selesai, akan dilanjutkan dengan pembersihan jalur irigasi. Apalagi, irigasi Palasa sudah lama tidak berfungsi sehingga banyak tumbuhann rumput liar, material kayu, dan menjadi tempat pembuangan sampah warga setempat.
“Kalau yang rusak kayanya kita akan perbaiki semua, karena ada 2 bangunan yang rusak. Semua, terus pembersihannya nanti mungkin kita akan lakukan untuk kayu-kayu, kan sudah lama tidak berfungsi itu irigasi, jadi sudah banyak kayu-kayu bahkan jadi tampa orang buang sampah, pasti kita perbaiki semua,” tandasnya.
Baca juga : Dinas PUPR Parigi Moutong Porsikan DAK Rp 1,8 M untuk Pembenahan Irigasi Palasa