Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA DesaZONA Parigi Moutong

Waket TPPS Parimo Apresiasi Pemdes Palasa Anggarkan 24 Persen DD untuk Cegah Stunting

106
×

Waket TPPS Parimo Apresiasi Pemdes Palasa Anggarkan 24 Persen DD untuk Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Waket TPPS Parimo, Irwan, S.K.M, M.Kes didampingi Kadis DP3A KB Parimo, Ketua PKK Kecamatan Palasa, Sekcam Palasa, Azhar, Kades Palasa, Asalin Andiana dalam Rapat Kordinasi Penilaian Kinerja Kecamatan dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Parimo Tahun 2023, di Kantor Desa Palasa. Foto : (Miftahul Afdal/Zona Sulawesi)

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), Irwan, S.K.M, M.Kes mengapresiasi Pemerintah Desa (Pemdes) Palasa menganggarkan sebesar 24 persen Dana Desa (DD) untuk pencegahan stunting.

“Saya apresiasi kepada Kades Palasa, Asalin Andiana karena datanya nol untuk stunting. Semoga bisa di pertahankan dan menjadi contoh bagi desa lain, baik desa di Kecamatan Palasa maupun kecamatan lain,” katanya dalam Penilaian Kinerja Kecamatan dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Parimo Tahun 2023, di Kantor Desa Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parimo, Selasa (28/2/2023).

Ia mengatakan, pada tahun sebelumnya Pemdes Palasa menganggarkan penanganan stunting sebanyak 12 persen. Kemudian di 2023 kembali dianggarkan menjadi 24 persen.

“Awalnya menganggarkan 12 persen kemudian menganggarkan menjadi 24 persen. Luar biasa. Jika Rp 1 miliar anggaran dana desanya, maka Rp 200 juta di anggarkan untuk penanganan stunting seperti pembangunan jamban, rumah, makanan tambahan dan lain sebagainya,” ujar Irwan.

Menurutnya, upaya dari Pemdes Palasa dapat menjadi contoh untuk desa lain. Sebab, diwajibkan dalam DD pembiayaan untuk penanganan stunting.

Irwan menjelaskan, upaya yang dilakukan Pemdes Palasa berkesesuaian dengan program nasional untuk penurunan angka stunting sebesar 14 persen. Selain itu, kata dia, ada hal paling penting yang beriringan dalam pencegahan stunting yaitu penanganan miskin ekstrim.

“Selain itu, ada satu program nasional yang selalu saya sampaikan karena stunting itu di 2024 di targetkan di bawah 14 persen. Namun ada pekerjaan yang harus kita keroyok yaitu penanganan diantaranya kemiskinan ekstrim,” jelasnya.
Ia meyakini ketika kemiskinan ekstrim dapat tertangani, maka stunting dapat teratasi. Irwan menyebut, bahwa Kecamatan Palasa merupakan salah satu kantong kemiskinan ekstrim di Kabupaten Parimo.

“Kalau kita bisa turunkan, saya yakin dan percaya kita bisa mengatasi (stunting). Salah satu kantong kemiskinan ekstrem Kecamatan Palasa,” pungkasnya.

Baca juga: Reses di Desa Tolai, Ibrahim A Hafid : Usulan Infrastruktur Lebis Besar