Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Parigi Moutong

Arif Alkatiri Sebut Kinerja Pj Bupati Parigi Moutong Hanya Sebatas Evaluasi dan Pembukaan Rapat

1179
×

Arif Alkatiri Sebut Kinerja Pj Bupati Parigi Moutong Hanya Sebatas Evaluasi dan Pembukaan Rapat

Sebarkan artikel ini
Sekretaris LPM Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Arif Alkatiri. Foto : Tim

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Arif Alkatiri menilai, capaian kinerja Richard Arnaldo sebagai Pj Bupati di daerah setempat, belum menyentuh ke masyarakat.

“Kalau saya lihat soal kinerja Pj Bupati, masih seperti yang lalu. Hanya evaluasi, pembukaan (acara) rapat-rapat, belum ada yang menyentuh sampai ke masyarakat. Kalau ada, tunjukan ke saya,” tegasnya Arif Alkatiri, di Parigi, Jum’at, 7 Juni 2024.

Ia juga menyebut, bicara soal capaian kinerja tidak perlu dengan hal-hal yang luar biasa, seperti penghargaan Adipura.

Sebab, penumpukan masalah sampah di dalam hingga di luar Pasar Sentral Parigi belum terselesaikan.

Belum lagi, kata dia, masalah pemanfaatan Pasar Sentral Parigi yang hingga kini, masih menjadi utang Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo di Bank Dunia.

“Bicara satu masalah saja, Pasar Sentral Parigi. Itu sudah luar biasa,” imbuhnya.

Kondisi Pasar Inpres Parigi saat ini, sepi dan pedagang memilih berjualan di luar hingga menyebabkan banyaknya bangunan yang tidak terisi.

Sementara di kawasan lain, menurut Arif, masih terdapat pedagang berjualan di pinggir-pinggir jalan.

Kemudian dari sisi ekonomi, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tumbuh sendiri, tanpa bantuan pemerintah.

“Mereka tumbuh sendiri, karena persoalan ekonomi sulit. Saya contohkan, kontainer akal-akal di pinggir jalan terus tumbuh. Tidak dibantu, apa yang bisa mereka bikin, apa saja dijual,” tukasnya.

Bahkan, pada akhir pekan omset pendapatan anjlok, karena banyak orang yang memilih ke Kota Palu.

Ia pun menyoroti, soal adanya refocusing dan defisit anggaran, yang dinilainya tidak mendasar.

“Defisit tidak begitu. Misalnya begini, saya punya uang Rp 100 juta, dituangkan dalam bentuk program yang nilainya sama. Ada uangnya, sekarang apa alasan defisit itu?,” tukasnya.

Arif Alkatiri menduga, ada program-program yang dilebihkan atau terjadi kesalahan penghitungan anggaran.

Baca juga : Praktisi Hukum Minta Gubernur Sulteng Evaluasi Kinerja Pj Bupati Parigi Moutong