PARIMO, zonasulawesi.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menggelar malam pentas akhir Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), di Ruang Tebuka Hijau (RTH) Hasan Bahasyuan, di Kelurahan Masigi, Selasa malam, 24 September 2024.
Pentas akhir ini dilaksanakan selama dua hari, 24-25 September 2024. Di malam pertama, sebanyak sembilan sekolah yang diberikan kesempatan untuk tampil.
“Program ini, merupakan kolaborasi bersama Disdikbud Parimo dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek),” ungkap Pj Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti, dalam sambutannya.
Ia mengatakan, program GSMS menanamkan kecintaan serta memberikan wawansan tentang seni, dan budaya untuk memperkuat karakter siswa.
Program GSMS tahun ini, menurutnya, diselenggarakan di 40 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Indonesia.
“Di Sulawesi Tengah, diselenggarakan ditiga kabupaten, yakni Banggai, Donggala dan Parimo,” ujarnya.
Adapun jumlah penerima program GSMS di Kabupaten Parimo, sebanyak 23 sekolah terdiri dari 15 jenjang SD dan delapan SMP.
Para seniman dan asisen yang terlibat, kata Sunarti, sebanyak 23 orang dan diikuti total 459 siswa.
“Yang menariknya program GSMS 2024 ini dari tahun sebelumnya, tidak hanya menampilkan seni musik dan tari, tapi juga fotografi serta film,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar), Andi Syamsu Rizal mengatakan, terdapat 17 ribu pulau di Indonesia, terdiri dari1.340 suku bangsa yang memiliki keunikan.
Ia menyebut, keunikan suku-suku di Indonesia menjadi identitas bansa. Sehingga, perlu untuk dijaga dengan adanya program seperti ini, serta pendampingan.
“Program GSMS hadir menyentuh Sumber Daya Manusia (SDM), dan akan bergulir setiap tahun,” kata dia.
Namun, pemerintah pusat tidak selamanya menyediakan anggaran untuk program GSMS. Olehnya, Pemerintah Daerah (Pemda) diharapkan dapat menginisiasi kegiatan serupa.
Sehingga, dapat menjadi keunggalan pendidikan dan kebudayaan sebagai penguatan SDM, dengan mengusung kebanggan generasi muda untuk identitas bangsa.
“Terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemda Parimo, karena telah bersinergi dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek,” pungkasnya.