Scroll Untuk Membaca Artikel
AdvetorialUncategorized

FTT 2025 Jadi Momentum Penguatan Pariwisata dan Identitas Budaya Parimo

1236
×

FTT 2025 Jadi Momentum Penguatan Pariwisata dan Identitas Budaya Parimo

Sebarkan artikel ini
FTT 2025 Jadi Momentum Penguatan Pariwisata dan Identitas Budaya Parimo, Foto: IST.

PARIMO, ZonaSulawesi.id — Festival Teluk Tomini (FTT) 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu agenda budaya terbesar di Sulawesi Tengah. Bukan sekadar ajang pagelaran seni, event ini menjadi momentum strategis bagi Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) dalam memperkuat sektor pariwisata, ekonomi kreatif (Ekraf), serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap warisan leluhur.

 

Hal itu disampaikan Bupati Parimo, H. Erwin Burase, saat menutup FTT 2025 di area Eks Sail Tomini, Kayubura, Parigi Tengah, Sabtu malam (22/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia juga membacakan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi pada suksesnya penyelenggaraan festival.

 

“Dengan suksesnya FTT ini, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat,” ujarnya.

 

Bupati Erwin menyebut keberhasilan FTT 2025 turut diperkuat melalui kehadiran dua program budaya penting, yaitu **Gampiri** dan **Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS)**. Program-program ini menjadi ruang ekspresi bagi talenta muda Parimo yang tampil memukau dalam berbagai cabang seni seperti musik, tari, teater, hingga seni rupa.

 

“Gampiri dan GSMS membuktikan bahwa ketika seniman dan sekolah bersinergi, kreativitas tanpa batas akan lahir dan mengharumkan nama daerah,” tegasnya.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Erwin juga mengajak masyarakat semakin mencintai identitas dan kekayaan alam daerah. Ia menegaskan bahwa Parimo bukan sekadar pusat kegiatan budaya, tetapi juga **beranda utama Teluk Tomini** yang kaya sejarah, tradisi, dan potensi bahari.

 

“Untuk itu, mari kita bersama menjaga kelestarian sejarah, tradisi, dan kekayaan bahari yang kita miliki,” pesannya.

 

Lebih jauh, ia berharap FTT tidak hanya menjadi rutinitas seremonial tahunan, tetapi menjelma sebagai energi kolektif yang memperkuat identitas daerah dan membuka ruang kreatif yang lebih luas bagi generasi muda Parimo.

 

Menurutnya, rangkaian FTT menjadi bukti bahwa Parigi Moutong dan Sulawesi Tengah bukan hanya kaya sumber daya alam, melainkan juga memiliki potensi besar dalam seni, budaya, dan kreativitas yang siap bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

 

“Semoga Allah SWT senantiasa meridai dan memberkahi setiap karya serta pengabdian kita untuk daerah, bangsa, dan negara,” tutupnya.