Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Sigi

Geger Penemuan Bayi Perempuan di Desa Balongga, Polisi Laukan Olah TKP

117
×

Geger Penemuan Bayi Perempuan di Desa Balongga, Polisi Laukan Olah TKP

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penampakan bayi yang sedang terbungkus sarung dan tanda jejak kaki. Foto : Istimewa

Sigi, Zona Sulawesi – Warga Desa Balongga Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi di gegerkan dengan penemuan bayi berjenis kelamin perempuan yang masih lengkap dengan tali pusat di tubuhnya pada Kamis (5/1/2023).

Kasi Humas AKP Ferry Triyanto membenarkan adanya penemuan seorang bayi berjenis kelamin perempuan tersebut.

”Benar, pagi ini kami dari Polres Sigi mendapatkan laporan dari masyarakat terkait penemuan bayi perempuan di Desa Balongga Kecamatan Dolo Selatan, setelah medapat laporan, tim dari unit idintefikasi sat reskrim polres sigi langsung menuju ke Desa Balongga untuk melakukan olah TKP,”  ungkapnya.

AKP Ferry menjelaskan, setelah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi diketahui penemuan bayi itu awalnya ditemukan oleh warga setempat berinisial FA di pekarangan belakang rumahnya. Kemudian, FA langsung mengambil bayi tersebut dan membawa kerumahnya dan memberitahukan penemuan bayi  kepada orang tuanya.

Melihat bayi yang dibawa oleh anaknya, WS langsung melaporkan kejadian ini kepada aparat Desa Balongga dan menghubungi bidan desa untuk memotong tali pusat bayi, setelah bidan desa datang dan memotong tali pusat bayi, kemudian bayi tersebut di bawa ke Puskesmas Baluase untuk dilakukan tindakan medis.

“Saat tiba di TKP, tim menemukan jeket berwarna merah muda yang digunakan untuk membungkus bayi bersama ari-ari bayi, namun saat memeriksa saksi FA terlihat pakaian daster yang digunakannya pada bagian belakang terdapat bercak darah yang banyak sehingga menimbulkan kecurigaan tim identifikasi, Kemudian tim menghubungi Kapuskesmas Baluase agar memeriksa bercak darah yang ada pada daster yang digunakan oleh FA,” jelasnya.

AKP Fery menerangkan, kemudian FA dibawa ke Puslesmas Baluase, Kecamatan Dolo Selatan, untuk dilakukan pemeriksaan dan pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Kepala Puskesmas Desa Baluase barulah  FA mengakui jika bayi tersebut adalah bayi miliknya.

Menurut keterangan FA, dirinya melakukan hal tersebut karena tidak ingin orang tuanya menanggung malu akibat perbuatan yang dilakukannya karena saat ini berstatus sebagai janda, dan FA mengakui kepada petugas bahwa ia melahirkan bayi tersebut seorang diri di pekarangan belakang rumahnya dan juga menerangkan bahwa selama FA Hamil. Sayangnya orang tua FA tidak mengetahui jika anak mereka sedang hamil.

“Saya sama sekali tidak bermaksud membuang apa lagi menyakiti bayi tersebut, saya hanya membuat alibi untuk menutupi aib yang telah terjadi kepada saya,” ucapnya dengan tangisan sedih seraya memohon maaf atas semua salah yang telah dilakukannya.

“Saat ini Pr FA telah kami amankan di Mapolres Sigi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan bayi perempuan milik Pr. FA sampai saat ini dalam keadaan sehat dan masih berada di puskesmas baluase,” tandas AKP Ferry.*

Baca juga : MenpanRB Gandeng BUMN Lakukan Transformasi Pelayanan Sampai ke Pelosok