Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
ZONA Pendidikan

Ini Target dan Tantangan Kepsek SMA Negeri 1 Palasa di 2023

934
×

Ini Target dan Tantangan Kepsek SMA Negeri 1 Palasa di 2023

Sebarkan artikel ini
Tampak pintu gerbang memasuki SMA Negeri 1 Palasa. Foto : Zona Sulawesi

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Sejak 2020  secara bertahap SMA Negeri 1 Palasa terus melakukan berbagai pembangunan fisik. Tampilan sekolah itu mengalami perubahan. Barangkali tidak berlebihan jika dikatakan SMA Negeri 1 Palasa berada di tangan yang tepat.

Sudah tiga tahun lamanya, Dewa Made Oka mengemban kepemimpinan sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Palasa hingga sekarang.

Sepertinya, berlatar belakang sebagai Guru Matematika menjadikan dirinya lebih estetik.

Merasa sudah cukup dengan pembangunan fisik yang diperkirakan perbandingannya 60 persen fisik dan 40 persen Sumber Daya Manusia (SDM), Dewa Made Oka akan merubah perbandingan tersebut.

“Artinya kita 60 persen (fisik) banding 40 persen (SDM). Nah, di tahun 2023 saya sudah balik itu keadaan karena fisik saya rasa sudah cukup, maka kopetensi guru yang ada disini. Kemudian menumbuhkan lebih banyak lagi prestasi anak-anak dengan cara membuat kegiatan-kegiatan menambah prestasi anak itu akan saya lakukan di tahun 2023,” ujar Dewa Made Oka saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (13/12/2022).

Alasan Made Oka memprioritaskan terlebih dahulu pembangunan fisik karena ia menilai pandangan seseorang, baik ke orang lain maupun lingkungannya, fisik menjadi sorotan utama. Terlebih lagi, kata dia, SMA Negeri 1 Palasa diapit oleh dua sekolah yang cukup besar seperti SMA Negeri 1 Tinombo dan SMA Negeri 1 Mepanga. Belakang hadir juga SMA Negeri 1 Tomini.

Baginya yang terdekat adalah SMA Negeri 1 Tinombo memiliki penampilan yang cukup bagus. Apabila SMA Negeri 1 Palasa tidak melakukan perubahan dari segi fisik, maka sudah tentu SMA Negeri 1 Palasa akan tertinggal dari sekolah lainnya.

“Tidak bisa di pungkiri bahwa pandangan seseorang itu baik manusianya keadaan lingkungannya, fisik  adalah penilaian pertama. Yang menjadikan motivasi saya itu adalah sekolah pengapit kita ini seperti Tinombo itu secara fisik mereka luar biasa dan kalau saya tidak berbuat dari segi itu, maka bisa dikatakan secara tampilan sekolah kita ini akan tertinggal,” ujarnya.

Setelah melengkapi berbagai fasilitas penunjung pelajaran. Maka pada 2023 mendatang Made Oka melakukan pengembangan SDM kepada sejumlah guru dan siswa. Hal itu menjadi prioritas bagi SMA Negeri 1 Palasa.

Menurutnya bantuan pembangunan sudah cukup besar dari pemerintah pada tahun ini.

Kepsek SMA Negeri 1 Palasa, Dewa Made Oka. Foto : Zona Sulawesi

Target di 2023                                  

Langkah pertama, Made Oka akan membuka In-House Trainning (IHT) untuk semua guru agar bisa meningkatkan kompetensi mereka. Pertemuan itu dilakukan sekali dalam sebulan.

“Awal saya akan membuka in house traning  atau kegiatan untuk guru-guru menambah motivasinya dengan melakukan pertemuan dalam satu bulan itu satu kali pertemuan untuk peningkatan kompetensinya,” ucap Made Oka.

Bahkan, Made Oka merencanakan kegiatan IHT mengundang pemateri dari provinsi hingga nasional. Salah satunya yang masuk daftar pemateri adalah Ketua PGRI Sulteng, Syam Zaini. Ia berharap kehadiran sejumlah pemateri itu dapat memberikan motivasi dan pembekalan kepada guru.

Berikutnya, ia akan membentuk Kelompok Kerja Guru atau KKG. Di mana setiap guru yang memiliki mata pelajaran yang sama akan digabungkan sehingga diantara guru itu dapat sharing pengalaman dan pengetahuan di bidang mengajar.

“Istilahnya kelompok guru mata pelajaran, dari beberapa sekolah kita jadikan satu kemudian mereka saling mengisi dan bertukar pikiran, masalah materi darimana sumbernya, mereka akan berdialog,” katanya.

Ia juga menambahkan, apabila guru di SMA Negeri 1 Palasa memiliki kegiatan KKG diluar sekolah, maka Made Oka akan memfasilitasi guru-guru itu melakukan pelatihan.

“Ini kan sudah di prioritaskan kesana jadi anggaran akan difokuskan ke sana lagi, mungkin di 70-30 persen. 30 persen di fisik cuman perbaikan saja dan perewatan. Sedangkan 70 persen untuk kopetensi siswa dan guru,” terangnya.

Made Oka meyakini, metode yang direncanakannya itu dapat menambah kompetensi pengetahuan para guru dalam mengajar.

Sedangkan untuk meningkatkan SDM para siswa, Made Oka memberikan tawaran dengan mengadakan lomba yang produktif seperti cerdas cermat. Selain itu, pembalajaran prakarya juga menjadi bagian penting yang diterapkan kepada siswa SMA Negeri 1 Palasa.

“Misalnya cerdas cermat, itu kan bisa mengasah kemampuannya mereka. Kemudian semacam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran prakarya, itu mereka bisa mengambil beberapa kegiatan praktikum yang membuat mereka itu merasa nyaman dan menyenangkan,” jelasnya.

“Kita disini membuat usaha bawang goreng, kan terkenal disini. Kita sudah membeli sprint dan alat goreng lainnya. Kita ajarakan entrepreneur. Karena disini bawang goreng luar biasa,” tambah Made Oka.

Dalam meningkatkan kompetensi guru, akan beriringan dengan peningkatan kompetensi terhadap siswa. Sebab, menurutnya pengetahuan yang diberikan terhadap guru perlu terimplementasikan kepada siswa.

“Untuk peningkatan kompetensi mungkin akan berjalan bersamaan karena segala hal pengetahuan yang kita berikan kepada guru itu harus terimplementasikan di lapangan,” ujarnya.

Tantangan di 2023         

“Tantangan dari diluar itu yang paling dominan, misalnya naluri atau minat orang tua mau menyekolahkan anaknya di tingkat SMA. Itu yang menjadi kendala, karena banyak anak-anak tamat SMP mereka tidak lanjut sekolah (SMA),” kata Made Oka.

Kurangnya kesadaran terkait pentingnya pendidikan mengakibatkna angka putus sekolah terus meningkat. Tahun depan, SMA Negeri 1 Palasa akan melakukan sosialisasi kepada sejumlah SMP yang berada di Kecamatan Palasa dan sekitarnya. Dalam sosialisasi itu, Made Oka menyebutkna, pihaknya tidak hanya berfokus kepada SMA Negeri 1 Palasa tapi mensosialisasikan secara menyeluruh pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“(Kami) akan mempromosikan sekolah dan kami tidak akan berfokus kepada sekolah kita SMA Negeri 1 Palasa tetapi kami menyampaikan secara umum bahwa SMA itu adalah penting untuk di lalui, kita berikanlah edukasi kepada mereka terutama mereka dari gunung,” ucapnya.

Sebelumnya, Made Oka pernah menyurati kepala desa untuk memberitahukan agar SMA Negeri 1 Palasa di undang dalam pertemuan di desa. Dengan begitu, pihaknya dapat memberikan sosialisasi kepada warga sekaitan pendidikan berjenjang.

“Kita akan membawa beberapa siswa atau guru yang mensosialisasikan terkait betul-betul apa manfaat secara nyata terkait pendidikan itu. Itu yang akan kita bawakan nantinya, terutama yang pelosok. Kita akan jemput bola, kita akan datang disana kita masuk, kita minta waktu bahwa pendidikan itu penting. Pentingnya pendidikan itu,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, SMA Negeri 1 Palasa juga akan mengikutsertakan siswa berprestasi dan siswa yang telah bekerja di berbagia bidang sehingga menjadi dorongan bagi orang tua yang memiliki minat melanjutkan anaknya ke SMA.

Lenih lanjut, Made Oka juga menyadari, bahwa dirinya tidak dapat selamanya menetap di SMA Negeri 1 Palasa, karena mengikuti aturan yang berlaku jika sewaktu-waktu dia di rotasi ke sekolah baru. Sehingga, ia berharap kepada seluruh guru di SMA Negeri 1 Palasa untuk saling bersinergi dalam membangun SMA Negeri 1 Palasa.

“Harapan kedepan karena saya ini kan istilahnnya bukan barang yang bisa menetap disini, karena saya ini ada orang yang mengatur yaitu pimpinan saya. Harapan saya kepada teman-teman disini tetaplah bersatu membangun sekolah ini,” harapnya.

“Karena sekolah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa ada kemauan kita untuk memajukan, sebab kalau sekolah ini imegnya sudah jatuh untuk bangkit kembali membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum itu terjadi kita harus jaga imeg itu. Bahkan kita tingkatkan tahun ke tahun agar dinamis. Siapapun pimpinannya disini tidak ada masalah. Intinya harus bekerjasama,” tutup Made Oka.

Baca juga : Peduli Pendidikan di Pelosok, GMD Parimo Siap Dengan Empat Pilar