MOROWALI UTARA, ZONA SULAWESI – Calon Wakil Gubernur Sulteng, Abdul Karim Aljufri mengadakan kampanye akbar yang berbeda dari lainya dengan mengadakan game yang melibatkan warga di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, Sabtu (9/11/2024).
Dengan menggabungkan hiburan dan interaksi langsung dengan masyarakat melalui permainan tendang bola. Setiap gol yang tercipta tidak hanya memberi kegembiraan, tetapi juga menjadi simbol dari berbagai program yang Ahmad Ali dan Abdul Karim wujudkan jika mereka terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
“Ini adalah cara saya untuk lebih dekat dengan masyarakat, terutama generasi muda yang seringkali merasa jauh dari politik. Kegiatan yang menyenangkan seperti game, saya berharap merasa lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Abdul Karim Aljufri dalam orasi politiknya.
Politisi dari Partai Gerindra ini berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat kecil dengan mencetak 10 ribu wirausaha baru. “Kami memiliki program untuk mencetak sepuluh ribu wirausaha baru. Kami ingin mencetak UMKM karena sebenarnya, para pegiat ekonomi kecil yang menopang kehidupan kita,” ujarnya.
Namun, menurut AKA sapaan akrabnya, keberpihakan kepada UMKM belum terlihat meski mereka sering diberikan pelatihan. “Pelatihan hanya mengisi otaknya saja, tetapi tidak pernah mengisi dompetnya,” katanya.
Ke depan, di pemerintahan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, selain memberikan pelatihan, mereka juga akan memberikan modal dan pendampingan. “Pendampingan itu penting karena banyak orang yang tahu cara membuat produk, tetapi belum tahu cara mengemasnya agar menarik pembeli,” ucapnya.
Pasangan dengan tagline BERAMAL menyediakan semua fasilitas tersebut agar usaha yang mereka lakukan tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri juga meluncurkan program seragam gratis untuk siswa-siswi di Sulteng. Program ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua dan memastikan semua anak dapat bersekolah dengan layak.
“Seragam gratis bukan cuman SMA saja, kami ingin menanggung seragam sekolah kita mulai dari tingkat paling bawah sampai atas,”tegasnya.
Diakhir orasi politiknya, Ia berpesan agar warga tidak terprovokasi dan terjebak dalam upaya adu domba yang dilakukan oleh tim sukses atau pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan.
“Jangan biarkan diri kita diadu domba, jangan mudah diprovokasi oleh orang yang ingin melihat Sulawesi Tengah selalu berselisih,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada hanya tinggal beberapa hari lagi. Setelah tanggal 27, masyarakat akan kembali berkumpul dengan keluarga dan saudara. Oleh karena itu, ia mengimbau agar jangan ada permusuhan yang timbul hanya karena perbedaan pilihan politik.
“Percayalah, saat kita menghadapi kesulitan di rumah, yang pertama datang membantu bukanlah tim sukses, tetapi tetangga dan saudara-saudara kita,” tambahnya.
Pesan terakhirnya, ia mengajak warga Sulawesi Tengah untuk menjaga Pilkada dengan damai dan menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi perbedaan pilihan politik. “Mari kita tunjukkan bahwa rakyat Sulawesi Tengah sudah matang dalam menyikapi perbedaan pendapat,” tutupnya.