Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
ZONA Parigi Moutong

Pemdes Eeya Bekerjasama dengan Dukcapil Parimo Tuntaskan Adminduk Masyarakat dari Pegunungan

801
×

Pemdes Eeya Bekerjasama dengan Dukcapil Parimo Tuntaskan Adminduk Masyarakat dari Pegunungan

Sebarkan artikel ini
Kades Eeya, Sumanto Lamakasi bersama Kepala Seksi Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Pertama, Dukcapil Parimo, Muhammad Amin. Foto : Istimewa

Parigi Moutong, Zona Sulawesi Pemerintah Desa (Pemdes) Eeya, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Parimo dalam rangka upaya menuntaskan Administrasi Kependudukan (Adminduk) terhadap masyarakat dari pegunungan.

Kepala Desa (Kades) Eeya, Sumanto Lamakasi mengatakan, pihaknya melakukan kerjasama ini karena memiliki keselarasan dengan visi dan misinya sebagai orang nomor 1 di desa tersebut.

“Dari desa kebetulan bersamaan dengan program penuntasan miskin ekstrem terkait warga yang betul-betul tidak ada NIK di pegunungan sehingga ini konek antara visi misi kepala desa. Karena kami juga sudah melakukan kordinasi dengan Dukcapil kabupaten bahkan provinsi,” katanya di sekolah Ibtidayah Eeya, Sabtu (11/11/2023).

Menurutnya, sampai sekarang masih ada sekitar 30 persen masyarakat Desa Eeya khususnya yang berada di dusun Ogomanu (pegunungan) belum memiliki Adminduk secara lengkap. Disebabkan, Pemdes Eeya masih cukup kesulitan untuk mendata secara keseluruhan masyarakat di pegunungan tersebut.

“Ada sekitar 30 persen yang belum terdata itu pun yang dari pegunungan. Karena pemerintah desa masih kesulitan untuk mendata mereka, yang biasanya pindah-pindah tempat,” ujar Sumanto.

Pelayanan pengurusan Adminduk ini, kata dia, dilakukan Dukcapil Parimo sejak Rabu hingga Senin, 13 November 2023.

Sementara itu, Kepala Seksi Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Pertama, Dukcapil Parimo, Muhammad Amin mengungkapkan, pengurusan Adminduk ini merupakan prorgam Dukcapil Parimo dalam reangka pelayanan perekaman mobile Kartu Tanda Penduduk Elektornik (KTP-EL) daerah terpencil (KAT) percepatan penanggulangan kemiskinan tahun 2023.

“Ini merupakan sebuah program yang waktu itu masih di suplay oleh Pak Wagub, Badrun Nggai saat itu selaku ketua lansia,” ucapnya.

Sebelumnya, sebut dia, pihaknya telah melakukan perekaman serupa dalm program penanganan stunting.

“Sebelum program ini, kami sudah melakukan perekaman dalam program percepatan penanganan stunting kemudian di lanjut dengan program miskin ekstrem,” sebutnya.

Ia juga mengatakan, alasan Kecamatan Palasa menjadi tempat penuntasan Adminduk karena dinilai masih banyaknya masyarakat di pegunungan yang belum memiliki Adminduk. Khususnya, di Desa Eeya, Ulatan, dan Pebounang.

“Di kecamatan palasa kita laksanakan selama 6 hari di 3 desa, di Desa Eeya, Ulatan, dan Pebounang. Karena sasarannya untuk masyarakat terpencil. Kami memilih di Kecamatan Palasa, sebab banyak masyarakat yang ada di pegunungan,” jelas Amin.

Bahkan, dalam program yang dilakukan oleh Dukcapil Parimo turut serta Dukcapil Provinsi Sulawesi Tengah karena memiliki tujuan yang sama.

Setelah berdiskusi dengan Kades Eeya, Amin merasa kasian dengan sejumlah masyarakat di pegunungan sudah bekeluarga yang belum memiliki Adminduk.

“Kasian disini ada beberpa masyarakat yang sudah bekeluarga tapi belum ada identitasnya. Nah, itu salah satu tujuan miskin ekstrem ini yang belum memiliki NIK,” terangnya.

“Jadi ini perekaman yang sama sekali belum ada KTP. Tapi untukl perubahan. Kami bisa melakukan perubahan tapi hanya bisa melalui aplikasi saja,” tutup Amin.

Baca juga : Jambore Penyuluh Pertanian Momen Kolaborasi Penyuluh Pertanian Sukseskan Swasembada Pangan