Palu, ZonaSulawesi.id — Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tengah melalui program Pergerakan Literasi Sulawesi Tengah menggelar workshop ekologi dengan tema “Mengeja Narasi Tanda Bahaya Alam Sulawesi Tengah”.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis PKC PMII Sulteng dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kader terkait literasi ekologis, yang dinilai semakin mendesak di tengah maraknya persoalan lingkungan di Sulawesi Tengah.
Koordinator kegiatan, Yusuf Masuara, menyampaikan bahwa workshop ini selaras dengan tujuan utama Pergerakan Literasi Sulawesi Tengah, yakni menjadi wadah pengembangan pengetahuan bagi anggota dan kader PMII di Sulawesi Tengah, khususnya dalam membaca dan memahami persoalan-persoalan ekologis yang terjadi di daerah.
“Literasi ekologis merupakan salah satu kesadaran literasi yang wajib dimiliki oleh kader PMII. Sulawesi Tengah adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, namun di sisi lain juga rentan terhadap praktik eksploitasi yang dilakukan oleh oknum-oknum kapitalis,” ungkapnya, Senin (15/12/2025).
Menurutnya, eksploitasi sumber daya alam yang masif tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan dan keselamatan lingkungan telah melahirkan berbagai tanda bahaya ekologis, mulai dari kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, hingga meningkatnya potensi bencana alam.
Melalui workshop ini, PKC PMII Sulteng mendorong kader untuk tidak hanya memahami isu ekologi secara teoritis, tetapi juga membangun sikap kritis dan keberpihakan nyata kepada masyarakat terdampak.
“Oleh karena itu, sudah seharusnya anggota dan kader PMII berdiri bersama rakyat untuk melawan segala bentuk eksploitasi yang merusak alam Sulawesi Tengah,” tegasnya.
PKC PMII Sulteng berharap kegiatan ini dapat melahirkan kader-kader yang memiliki kesadaran ekologis, mampu membaca tanda-tanda krisis lingkungan, serta aktif berperan dalam advokasi dan gerakan penyelamatan alam di Sulawesi Tengah.






