Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Kota Palu

Tak Seindah Kembang Api, Duka Pedagang Mercon Kota Palu Di Tahun Baru

404
×

Tak Seindah Kembang Api, Duka Pedagang Mercon Kota Palu Di Tahun Baru

Sebarkan artikel ini
Salahsatu pedagang mercon/petasan di Kota Palu. Foto: Faturrahman/Zona Sulawesi

Palu, Zona Sulawesi – Nasib penjual petasan di sepanjang jalan Emmy saelan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tidak semeriah kembang api saat tahun baru salahsatunya seperti pencarian lahan yang jarang di beri izin oleh si pemilik toko.

Ungkap Sapriadi, salah seorang pedagang mercon/petasan bahwa sulitnya mencari lahan berjualan, walaupun tidak ada larangan dari pemerintah.

“Kalau dari pemerintah tidak masalah, cuman pemilik toko di sini tidak mendukung kami berjualan,” ungkapnya saat di temui pada Jum’at (23/12/2022) kemarin.

Lanjut, ia menerangkan bahwa kesulitan paling utama yaitu mendapatkan izin dari pemilik toko dan kalau harus pindah tempat baru yang bukan di sepanjang jalan Emmy saelan akan sulit,karena dari tahun ke tahun masyarakat sudah mengenali tempat tersebut.

“Sedikit sulit untuk tempat penjualan karena harus mendapat izin dari pemilik depan toko, menurutnya untuk mau pindah harus menyesuaikan lagi dengan tempat baru, karena tempat tersebut sudah di kenal masyarakat dari tahun-tahun sebelumnya,” sambungnya.

Sama halnya seperti Zainal juga sesama pedagang mercon, yang semenjak tanggal 21 Desember kemarin, sampai pada hari ini sepi pembeli.

“Tahun-tahun kemarin dua hari sebelum natal itu sudah ramai pembeli. Tapi sekarang kita yaa mengadu nasib saja,padahal modal-modalnya ini barang (petasan) hampir-hampir 30 jutaan,” jelas Zainal.

Zainal juga mengatakan, perbandingan penjualan tahun kemarin dan tahun ini sangat menurun drastis, bahkan tidak sampai pada pengembalian modal.

“Kalau di bandingkan tahun-tahun kemarin, itu beda dengan tahun sekarang, kalau tahun kemarin itu kalau sudah begini, bahasanya sudah 1/4 modalah kita kembali, untuk sekarang belum ada 1/4 modal,” terangnya.

Harapan Sapriadi kepada pemerintah Kota Palu, untuk mendukung dan juga mempermudah izin penjualan yang hanya ada tiap setahun sekali ini.

“Harapan kami ke pemerintah, kan kita juga mau meringankan beban pemerintah. Namanya izin susah, minimal dukunglah kita,namanya juga tidak tiap hari Lo kita jualan itupun cuman 15 hari saja,” tutupnya.

Baca juga: Pasar Bambu, Tradisi Kota Palu Jelang Natal dan Tahun Baru