Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Pemerintah Desa (Pemdes) Eeya, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) telah menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes), di Kantor Desa Eeya, pada Senin (29/12/2023).
Kepala Desa Eeya, Sumanto, S.Pd mengatakan RAPBDes Eeya di tahun 2024 mencapai Rp 2 miliar. Sehingga anggaran sebesar itu pertama kali dikelola di Desa Eeya.
Sebab, sebelumnya desa yang memiliki RAPBDes terbanyak di urutan pertama di Kecamatan Palasa adalah Desa Pebounang. Diikuti Desa Ulatan pada posisi kedua. Selanjutnya di urutan ketiga Desa Palasa Lambori. Sedangkan Desa Eeya berada di urutan keempat.
Namun, Kata Sumanto, pada tahun 2024, RAPBDes Eeya mengalami kenaikan yang menempatkan desa ini di urutan kedua.
Ia menjelaskan nilai RAPBDes Eeya mencapai Rp 2 miliar bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Kinerja, Pendapatan Asli Desa, dan Alokasi Dana Desa.
RAPBDes miliaran rupiah itu, terdapat anggaran yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat, seperti Bantuan Langsung Tunai, penanganan stuntin, dan ketahanan pangan.
Disamping itu, menurut Sumanto, yang menjadi program prioritas Pemdes Eeya yakni bantuan asrama mahasiswa, baik putra maupun putri. Di mana sebelumnya Pemdes Eeya mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 30 juta. Anggaran itu dinaikakkan menjadi Rp 35 juta.
Kemudian, pembangunan gapura sebagai pembatas antara Desa Eeya dan Ulatan. Pun Desa Eeya dengan Dongkalan. Ia menyebut dalam RABPDes, Pemdes Eeya mengucurkan anggaran senilai Rp 87 juta.
Selanjutnya, Sumanto menerangkan bahwa wisata desa berbasis mikrohidro termasuk program prioritas Pemdes Eeya di 2024. Sumanto mengatakan, pihaknya menganggarkan untuk program tersebut sebesar Rp 80 juta.
Dengan adanya wisata desa mikrohidro, Ketika kedepan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mencanangkan daerah wisata, maka secara otomatis wisata desa mikrohidro di Desa Eetya masuk menjadi tempat wisata yang ada di kabupaten bahkan skala nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Palasa, H. Ashar, S.Pd mengungkapkan setelah ditetapkannya RAPBDes kiranya Pemdes Eeya segera mengalokasikan program prioritas disetiap dusun.
Ia juga mengatakan sekaitan adanyan perencanaan wisata desa berbasis mikrohidro di wilayah pegunungan tepatnya Dusun 4, Desa Eeya. Tentunya tidak cukup hanya anggaran dari desa saja. Tapi perlunyabantuan dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat.
Oleh karena itu, H Ashar menginginkan agar Pemerintah Desa Eeya membuatkan proposal terkait wisata desa berbasis mikrohidro untuk diajukan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Baca juga : KPM Desa Eeya Terima BLT Tahap 4 dari Pemdes