Scroll Untuk Membaca Artikel
banner 970x250
ZONA PilkadaZONA Politik

AKA Tegaskan Tidak Ada Perlakuan Berbeda antara Petani Sawit dan Petani Sawah di Sulteng

1470
×

AKA Tegaskan Tidak Ada Perlakuan Berbeda antara Petani Sawit dan Petani Sawah di Sulteng

Sebarkan artikel ini

MOROWALI, ZONASULAWESI — calon wakil gubernur Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri menegaskan tidak ada perlakuan dan perhatian berbeda antara petani sawit dan petani sawah di Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikan dalam silaturahmi dan dialog publik bersama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri di Desa Limbo Makmur, Kecamtan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Selasa (12/9/2024).

Menurutnya, Pemerintah saat ini hanya memusatkan perhatian pada petani non-sawit, padahal petani sawit juga memerlukan perhatian.

“Saat ini yang lebih di perhatikan adalah petani non sawit padahal petani sawit juga membutuhkan perhatian dari pemerintah tapi kami sudah bersepakat tidak ada lagi perlakuan berbeda antara petani sawah, petani sawit, atau petani-petani yang lain,” tegasnya.

Ia mengatakan, Semua petani menghadapi tantangan serupa dan memerlukan perhatian serta dukungan yang setara dari pemerintah.

“Semua petani akan mendapatkan manfaat dan pelayanan yang setara. Oleh karena itu, setiap pembicaraan mengenai pertanian akan mencakup seluruh petani tanpa kecuali,” ujarnya.

Namun, dengan adanya program untuk mewujudkan petani sejahtera, Beramal bakal melahirkan program memudahkan petani mendapatkan pupuk tanpa mengeluarkan biaya mahal.

Serta menyiapkan benih dan berupaya menghadirkan teknologi pendukung untuk memenuhi target produksi pertanian.

tak hanya itu, Pasangan Beramal juga punya program asuransi pertanian yang bertujuan untuk mengatasi masalah cuaca ekstrem yang sering mengganggu hasil pertanian, seperti hujan berlebihan yang menyebabkan banjir atau panas berkepanjangan yang menghambat penanaman.

Sehingga petani yang mengalami gagal panen harus menanggung kerugian sendiri jika hasil tanamnya rusak atau jika mereka tidak dapat menanam.

Tetapi, dengan adanya asuransi pertanian ke depan, negara akan menjamin bahwa petani mendapatkan uang asuransi jika terjadi bencana.

“Ini berarti petani tidak perlu khawatir tentang kebutuhan hidup mereka selama mereka tidak bisa menanam,” pungkasnya.