Scroll Untuk Membaca Artikel

ZONA Parigi Moutong

Tujuh Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir

100
×

Tujuh Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
Sekertaris BPBD Parigi Moutong, Rivay. Foto : (Saiful/ZonaSulawesi)

Parigi Moutong, Zona Sulawesi – Curah hujan sedang hingga lebat yang terjadi pada beberapa titik di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyebabkan tujuh desa di tiga kecamatan terendam banjir.

“Selama tiga hari terkhir ada tiga lokasi terjadi bencana, hari minggu tanggal 26 Maret 2023 Desa Tomini Barat, Tomini Utara, Ogotumubu dan Moutong Utara di dusun satu sampai empat. Tadi malam menyusul Desa Gio barat yang meluap dari Sungai Taopa, Desa Sibatang dan Tompo dan berdampak pada penambak di muara sungai,” jelas Sekertaris BPBD Parigi Moutong, Rivay kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/3/2023).

Menurut Rivay, banjir terjadi karena luapan sungai Taopa, Tomini dan Moutong yang sudah kerap terjadi setiap tahun.

“Sungai ini tiap tahun banjir dan terus ditangani dengan normalisasi. Seperti Tomini Barat sempat kami tangani, Taopa juga, Moutong utara juga langganan,” katanya.

Saat ini, kata dia, tim dari BPBD sementara melakukan assesmen di lapangan dan terus melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah.

Lanjut Rivay, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah menurunkan alat berat ke lokasi untuk menangani tebing sungai yang longsor serta menangani jalan yang nyaris putus.

“BPBD Provinsi mengirimkan eksavator dan juga bahan banjiran berupa lawat untuk bronjong. Pelaksanaan dan batu nanti dilakukan secara swakelola,” terangnya.

Ia menambahkan, banjir dari luapan air sungai ini sempat menggenangi rumah warga namun segera surut sehingga dilaporkan belum ada kerusakan rumah.

“Ini banjir lewat langsung surut sehingga tidak ada kerusakan rumah, tetapi masih menunggu asesmen,” ungkapnya.

Terkait bantuan logistik kata Rivay, pihaknya masih menunggu data dari tim lapangan, daftar nama yang benar-benar membutuhkan.

“Kami masih punya persediaan stok di gudang, logistik berupa kasur, panci, tenda, bukan pengadaan baru. tetapi harus dihitung kembali siapa yang benar-benar,” tutupnya.

Baca juga : Polisi Amankan 406 Orang yang Menjadi TO dalam Operasi Pekat