MOROWALI, ZONASULAWESI – Warga Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, menyambut hangat dua program unggulan yang dipaparkan oleh Calon Wakil Gubernur Abdul Karim Aljufri dalam kampanye terbatas yang digelar pada Jumat (8/11/2024) sore.
Dua program yang paling menarik perhatian masyarakat setempat adalah asuransi pertanian dan seragam sekolah gratis bagi siswa.
Sebagian besar penduduk Desa Kolono adalah petani, sehingga program asuransi pertanian yang dirancang untuk melindungi petani dari kerugian akibat bencana alam atau gagal panen disambut dengan antusias.
Salah seorang petani, Sutria, mengungkapkan bahwa program ini sangat penting bagi mereka yang sering menghadapi kesulitan saat musim kemarau.
“Program asuransi pertanian ini sangat bagus dan membantu para petani. Kami sering mengalami kerugian karena sawah kami kekurangan air irigasi, dan tanah menjadi kering saat musim kemarau,” kata Sutria.
Sutria menambahkan, program ini akan memberikan rasa aman bagi para petani.
Basri menyampaikan hal senada bahwa selain masalah kekurangan air, harga pupuk yang terus meroket juga menjadi tantangan besar bagi mereka.
“Dengan adanya program asuransi pertanian, kami bisa sedikit tenang. Jika gagal panen, setidaknya ada jaminan dari pemerintah untuk mengurangi kerugian kami,” ujar Basri.
Selain itu, program seragam sekolah gratis juga mendapatkan sambutan positif dari para orang tua di Desa Kolono. Bagi mereka, biaya pendidikan, terutama untuk pembelian seragam, sering kali menjadi beban tambahan yang berat.
Salwiah, salah seorang ibu rumah tangga di desa tersebut, mengungkapkan rasa syukur atas program ini.
“Alhamdulillah, sangat membantu. Seragam sekolah adalah kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak kami. Dengan adanya program ini, kami tidak perlu lagi khawatir dengan biaya seragam yang cukup besar. Ini sangat meringankan beban kami,” kata Salwiah.
Abdul Karim Aljufri yang hadir dalam kampanye tersebut meyakini dua program unggulan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kolono, terutama para petani dan keluarga yang memiliki anak-anak sekolah.